KOMPAS.com - Kunyit adalah salah satu rempah atau bumbu dapur yang banyak digunakan dalam berbagai masakan.
Kunyit bisa digunakan secara langsung untuk dikonsumsi atau bisa dalam bentuk bubuk yang banyak dijual di pasaran saat ini.
Kunyit bubuk menjadi alternatif lebih cepat dalam pengaplikasiannya di bidang kuliner. Meski begitu, kunyit mentah memiliki rasa dan aroma yang lebih kuat dalam meningkatkan cita rasa.
Selain itu, terdapat perbedaan lain antara keduanya, khususnya dalam bidang nutrisi dan kesehatan. Sehingga bisa menjadi pertimbangan untuk mendapatkan manfaat yang diinginkan.
Lantas, mana yang lebih sehat antara kunyit mentah dan bubuk?
Baca juga: 8 Kelompok yang Harus Menghindari Konsumsi Kunyit, Ini Alasannya
Dihimpun dari berbagai berbagai sumber, berikut tujuh perbandingan mengenai kunyit mentah dan bubuk dalam hal kesehatan:
Dikutip dari IndiaTimes, kunyit segar atau mentah memiliki kandungan atau konsentrasi kurkumin yang lebih tinggi daripada kunyit bubuk.
Pasalnya, kunyit bubuk sudah melalui beberapa pemrosesan yang membuat kadar kurkuminnya kemungkinan berkurang.
Sehingga, manfaat kunyit yang akan didapatkan oleh tubuh dari kurkumin lebih banyak ada di kunyit mentah.
Selain kurkumin, kandungan nutrisi yang ada di kunyit mentah juga lebih kaya dibandingkan kunyit bubuk.
Dilansir dari TimesofIndia, kunyit segar mempertahankan spektrum nutrisi yang lebih luas, termasuk vitamin dan mineral.
Mengolah kunyit menjadi bubuk bisa menyebabkan hilangnya sejumlah senyawa volatil, sehingga mengurangi kandungan nutrisinya secara menyeluruh.
Diketahui, kunyit mengandung minyak esensial yang baik dalam manfaat terapuetik atau aromaterapi. Minyak esensial tersebut yaitu turmerone dan atlantone.
Minyak esensial yang terkandung dalam kunyit mentah lebih banyak daripada kunyit yang berbentuk bubuk.
Hal itu dikarenakan minyak ini dapat hilang sebagian atau seluruhnya selama penggilingan untuk menghasilkan bubuk kunyit.
Baca juga: Potensi Khasiat Kunyit untuk Turunkan Kolesterol Jahat