Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kunyit Mentah Vs Bubuk, Mana yang Lebih Sehat?

Kunyit bisa digunakan secara langsung untuk dikonsumsi atau bisa dalam bentuk bubuk yang banyak dijual di pasaran saat ini.

Kunyit bubuk menjadi alternatif lebih cepat dalam pengaplikasiannya di bidang kuliner. Meski begitu, kunyit mentah memiliki rasa dan aroma yang lebih kuat dalam meningkatkan cita rasa.

Selain itu, terdapat perbedaan lain antara keduanya, khususnya dalam bidang nutrisi dan kesehatan. Sehingga bisa menjadi pertimbangan untuk mendapatkan manfaat yang diinginkan.

Lantas, mana yang lebih sehat antara kunyit mentah dan bubuk?

7 perbandingan antara kunyit mentah dan bubuk

Dihimpun dari berbagai berbagai sumber, berikut tujuh perbandingan mengenai kunyit mentah dan bubuk dalam hal kesehatan:

1. Kandungan kurkumin

Dikutip dari IndiaTimes, kunyit segar atau mentah memiliki kandungan atau konsentrasi kurkumin yang lebih tinggi daripada kunyit bubuk.

Pasalnya, kunyit bubuk sudah melalui beberapa pemrosesan yang membuat kadar kurkuminnya kemungkinan berkurang.

Sehingga, manfaat kunyit yang akan didapatkan oleh tubuh dari kurkumin lebih banyak ada di kunyit mentah.

2. Kandungan nutrisi lain

Selain kurkumin, kandungan nutrisi yang ada di kunyit mentah juga lebih kaya dibandingkan kunyit bubuk.

Dilansir dari TimesofIndia, kunyit segar mempertahankan spektrum nutrisi yang lebih luas, termasuk vitamin dan mineral.

Mengolah kunyit menjadi bubuk bisa menyebabkan hilangnya sejumlah senyawa volatil, sehingga mengurangi kandungan nutrisinya secara menyeluruh.

3. Minyak esensial

Diketahui, kunyit mengandung minyak esensial yang baik dalam manfaat terapuetik atau aromaterapi. Minyak esensial tersebut yaitu turmerone dan atlantone.

Minyak esensial yang terkandung dalam kunyit mentah lebih banyak daripada kunyit yang berbentuk bubuk.

Hal itu dikarenakan minyak ini dapat hilang sebagian atau seluruhnya selama penggilingan untuk menghasilkan bubuk kunyit.

4. Penyerapan oleh tubuh

Kemampuan tubuh untuk menyerap dan memanfaatkan kandungan kurkumin di kunyit segar atau mentah lebih tinggi daripada dalam bentuk bubuk.

Sehingga jika ingin mendapatkan manfaat kesehatan maksimal, kunyit segar lebih bisa menjanjikan.

5. Sifat antioksidan

Kunyit mentah kaya akan antioksidan alami yang berpotensi berkurang selama proses pengeringan dan penggilingan untuk pembuatan bubuk kunyit.

Antioksidan ini memainkan peran penting dalam menetralkan radikal bebas penyebab stres oksidatif dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

6. Manfaat enzim alami

Enzim alami yang ada dalam kunyit mentah dapat berkontribusi pada sistem pencernaan dan antiinflamasi.

Enzim-enzim ini sensitif terhadap panas dan mungkin terganggu selama langkah-langkah pemrosesan yang diperlukan untuk produksi bubuk kunyit.

7. Kerentanan kontaminasi

Kunyit segar lebih kecil kemungkinannya terhadap risiko terkontaminasi oleh zat-zat tertentu.

Sementara bubuk kunyit yang melewati proses pengeringan dan pembuatan akan lebih rentan terkontaminasi.

Dari 7 pertimbangan di atas, bisa disimpulkan jika kunyit segar lebih bisa menyehatkan tubuh daripada kunyit bubuk. Meskipun, kunyit bubuk memberikan kemudahan dalam hal pengolahan. 

Jadi jika ingin mendapatkan manfaat kesehatan, maka pilihlah kunyit segar atau mentah. Namun jika hanya ingin menyedapkan masakan, Anda bisa memilih kunyit bubuk.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/01/20/093000265/kunyit-mentah-vs-bubuk-mana-yang-lebih-sehat-

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke