Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Bentrok TNI-Rombongan Pengiring Jenazah di Manado, Ini Kata Kadispenad

Kompas.com - 06/01/2024, 15:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang memperlihatkan bentrokan antara TNI dan rombongan pengantar jenazah diduga karena knalpot brong, ramai di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun media sosial X (Twitter) @Gede_86 pada Jumat (5/1/2024).

"Ada yang bisa menjelaskan peristiwa ini?" tulis pengunggah.

Dalam unggahan, disebutkan lokasi berada di depan wilayah Kodam XIII di Jalan 14 Februari, Teling Atas, Kecamatan Wanea, Kota Manado, Sulawesi Utara.

Hingga Sabtu (6/1/2024) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 390.200 kali dan dikomentari sebanyak 391 kali.

Berikut kronologi bentrokan antara TNI AD dengan rombongan pengantar jenazah di Manado:

Baca juga: Penjelasan TNI soal Prajuritnya yang Diduga Aniaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali


Penjelasan Kadispenad

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi mengkonfirmasi adanya peristiwa dalam unggahan tersebut.

Ia mengatakan, peristiwa itu terjadi di depan kantor Kodam XIII/Merdeka, Jalan Teling Atas, Manado pada Jumat (05/01/2024) sekitar pukul 15.30 Wita.

Kristomei mengungkapkan, insiden tersebut dipicu adanya iring-iringan jenazah. Di mana, salah satu warga menimbulkan kegaduhan lantaran menggunakan knalpot brong dan kemacetan.

"Sehingga, memancing emosi warga sepanjang jalan dan muncul bentrok kecil antar warga," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (6/1/2024).

Ia mengatakan, kronologi bermula saat rombongan pengiring jenazah pukul 14.00 Wita mulai berangkat dari rumah duka menggunakan ambulans yang diikuti oleh pelayat.

Pada saat itu, pengiring jenazah menggunakan kendaraan roda dua mengarah ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Teling Atas dan didampingi oleh Babinsa dan Babinkamtibmas.

"Saat itu, pengiring sudah mendapat imbauan agar tidak membuat kegaduhan di sepanjang rute perjalanan," imbuhnya.

Kristomei melanjutkan, sepanjang jalan, Babinsa bersama Bhabinkamtibmas yang mendampingi kembali menyampaikan imbauan kepada rombongan iringan jenazah agar tertib dan tidak menimbulkan kegaduhan.

"Pukul 15.30 Wita, pada saat rombongan pelayat melewati Pintu 2 Makodam, Babinsa kembali mengingatkan kepada rombongan pengantar jenazah bahwa jangan membuat kegaduhan, namun tidak terima karena sebagian besar pengiring dalam pengaruh minuman keras," terangnya.

Baca juga: Kronologi Relawan Ganjar-Mahfud Dianiaya Anggota TNI di Boyolali

Halaman:

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com