Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pilu Remaja di AS, Pita Suara Lumpuh Usai Tertular Covid-19

Kompas.com - 21/12/2023, 17:00 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang remaja perempuan asal Boston, Massachusets, Amerika Serikat (AS) mengalami kelumpuhan pada pita suaranya setelah tertular Covid-19.

Kasus yang menimpa remaja perempuan berusia 15 tahun itu disebut baru pertama kali terjadi.

“Mengingat betapa umum virus ini terjadi pada anak-anak, potensi komplikasi yang baru diketahui ini harus dipertimbangkan pada setiap anak yang mengalami keluhan pernapasan, berbicara, atau menelan setelah diagnosis Covid-19 baru-baru ini,” ujar resident di Mass Eye and Ear, Danielle Reny Larrow, dikutip dari New York Post.

“Hal ini sangat penting karena keluhan tersebut dapat dengan mudah dikaitkan dengan diagnosis yang lebih umum seperti asma,” lanjutnya.

Baca juga: Kisah Olivia Smith, Alami Paru-paru Kolaps hingga Menyusut 80 Persen

Sempat jalani berbagai tes diagnosis

Untuk mengetahui penyebab pastinya, dokter melakukan sejumlah tes terhadap remaja itu, termasuk pemeriksaan darah, analisis cairan dari tulang belakang, dan tes psikiatri.

Namun, dokter tidak dapat menemukan penyebab apa pun selain infeksi Covid-19 yang baru saja dideritanya.

“Memiliki seorang siswa sekolah menengah yang muda, sehat, dan bersemangat, tiba-tiba kehilangan salah satu saraf kranialnya yang penting, sehingga ia tidak bisa bernapas adalah hal yang sangat tidak biasa dan memerlukan beberapa analisis,” kata direktur Pediatric Otolaryngology and Pediatric Airway, Voice, and Swallowing Center di Mass Eye and Ear, Christopher Hartnick.

Padahal, kelumpuhan pita suara karena Covid-10 seperti ini lebih sering terjadi pada orang dewasa melalui serangkaian kondisi yang merusak saraf atau disebut dengan neuropati pascavirus.

Karenanya, ia menyebut ini merupakan kasus pertama yang menimpa remaja.

Hal tersebut juga menghadirkan komplikasi yang sebelumnya tidak terduga dan timbul dari kasus Covid-19 pada remaja.

“Fakta bahwa anak-anak sebenarnya dapat mengalami efek neurotropik jangka panjang akibat Covid-19 adalah sesuatu yang penting untuk diwaspadai oleh komunitas anak-anak yang lebih luas agar dapat merawat anak-anak kita dengan baik,” ucap Hartnick.

Baca juga: Kisah Kelsey Hatcher, Miliki Dua Rahim yang Mengandung Bayi Bersamaan

Terpaksa menjalani trakeostomi

Untuk meringankan gejala dari kelumpuhan pita suara tersebut, remaja perempuan itu sempat menjalani terapi wicara. Namun, hal itu tidak banyak membantu.

Dokter kemudian melakukan trakeostomi, yaitu operasi untuk membuat lubang dan memasukkan selang di tenggorokan.

Dilansir dari Daily Mail, operasi tersebut dilakukan dengan tujuan agar seseorang dapat bernapas dan berbicara lebih mudah.

Remaja itu pun akhirnya bergantung pada selang tersebut selama lebih dari satu tahun, tetapi dokter dapat melepasnya pada waktu tertentu, seperti pesta kelulusan SMA dan pesta perpisahan.

“Dia akan mengadakan pesta prom (perpisahan) seniornya satu setengah tahun sebelum dia kehilangan fungsinya, dan dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak akan pergi ke pesta prom dengan trakeostomi yang sudah terpasang,” jelas Hartnick.

“Kami memutuskan untuk melakukan intervensi sehingga dia bisa lulus SMA dan pergi ke pesta promnya tanpa trakeostomi, dan dia berhasil,” lanjutnya.

Baca juga: Pria Vietnam Sakit Kepala, Ternyata Ada Sumpit Tersangkut di Otaknya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com