Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Kuburan Korban Pembunuhan Berantai Ditemukan Polisi di Ladang Warga di Wonogiri

Kompas.com - 09/12/2023, 20:23 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Polres Wonogiri mengungkap dugaan kasus pembunuhan berantai yang terjadi di Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri, Jawa Tengah.

Hal itu setelah polisi menangkap pelaku SM (35) yang diduga membunuh korbannya yakni AS (47) warga Klaten dan S (47) warga kecamatan Jatipurno, Wonogiri.

Kasus ini terkuak setelah pihak polres Wonogiri mengevakuasi dua mayat yang dikubur di  kebun desa Semagar. 

Mayat yang tinggal tulang tersebut diduga merupakan korban pembunuhan berencana yang dilakukan SM dengan modus utang-piutang. Lalu, bagaimana kronologinya?

Baca juga: Longsor Terjang Wonogiri, Satu Orang Hilang

Kronologi

Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah menyebutkan, pembunuhan yang dilakukan SM terungkap usai tindakan pencurian dengan pemberatan yang dilakukannya di wilayah Ngadirojo, Wonogiri diketahui pihak kepolisian.

“Berawal dari situ, Resmob Polres Wonogiri mendapatkan informasi bahwasanya pelaku ini dulunya pernah memiliki permasalahan dengan korban Saudara S," kata Andi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/12/2023).

Andi mengatakan, dari hasil penyelidikan kemudian diketahui bahwa S yang sebelumnya dilaporkan hilang pada 2022, memiliki keterkaitan dengan pelaku.

Kemudian dari pengembangan dan penyelidikan, polisi mendapatkan petunjuk terkait motor Honda Beat warna hitam yang digunakan korban pada saat pergi meninggalkan rumah.

Polisi juga menemukan rekaman CCTV dan juga SMS pelaku kepada korban.

"Berbekal rekaman CCTV dan bukti ancaman melalui SMS yang berasal dari ponsel pelaku, anggota mengintrogasi pelaku hingga akjirnya pelaku mengakui perbuatanya telah menghilangkan nyawa S pada 27 April 2022,” ujar Andi.

Pelaku kuburkan korban di ladang

Pelaku kemudian diminta menunjukkan lokasi ia menyembunyikan mayat korban yang kemudian ditunjukkan oleh pelaku.

Pihak kepolisian dan warga kemudian melakukan pembongkaran dan mendapati adanya potongan tulang yang diduga milik korban seperti pengakuan SM.

"Dari hasil pengembangan pencarian barang bukti didapat potongan tulang yang diduga milik korban seperti pengakuan dari SM pada saat melakukan pembuangan jenazah korban," kata Andi. 

Selain membunuh S, pelaku juga mengakui bahwa ia juga telah menguburkan AS.

Korban AS yang juga dibunuh pelaku, sebelumnya dilaporkan hilang oleh keluarga di Polres Wonogiri pada 2021. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Muncul Kabar Dita Karang dan Member SNSD Ditahan di Bali, Ini Penjelasan Imigrasi

Tren
10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

10 Mata Uang Terkuat di Dunia 2024, Dollar AS Peringkat Terakhir

Tren
Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Cara Ubah File PDF ke JPG, Bisa Online atau Pakai Aplikasi

Tren
Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Mengenal Penyakit Infeksi Arbovirus, Berikut Penyebab dan Gejalanya

Tren
Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Federasi Sepak Bola Korea Selatan Minta Maaf Usai Negaranya Gagal ke Olimpade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com