Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Jakarta Kembali Naik, Akankah Meledak seperti 2020?

Kompas.com - 09/12/2023, 19:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 sepanjang akhir 2023.

Berdasarkan data terbarunya, sebanyak 80 warga positif Covid-19 per 3 Desember 2023. Angka ini meningkat dari 55 kasus di pertengahan November 2023.

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama membenarkan kenaikan jumlah pasien Covid-19 terjadi pada November-Desember 2023.

Namun menurutnya, kenaikan ini masih terkendali karena tidak ada kenaikan jumlah pasien yang perlu dirawat di rumah sakit.

"Warga diimbau untuk kembali menerapkan protokol kesehatan serta perilaku hidup bersih dan sehat,” kata Ngabila, diberitakan Kompas.id, Jumat (8/12/2023).

Saat ini, pasien hanya perlu menjalani isolasi mandiri selama tiga hari dengan pantauan dari Puskesmas terdekat.

Tak hanya di DKI Jakarta, Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) juga mencatat peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia.

Pada 2 Oktober sampai 26 November 2023, tercatat ada 151 kasus konfirmasi positif Covid-19 dengan satu kasus meninggal dunia.

Berkaca dari situasi ini, akankah kasus Covid-19 kembali meledak seperti masa pandemi 2020?

Baca juga: Imbauan Kemenkes soal Kenaikan Covid-19 di Singapura dan Malaysia


Potensi ledakan kasus Covid-19

Epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, Covid-19 tidak hilang meski saat ini pandemi telah berakhir.

"Covid-19 ini menjadi endemik yang akan selalu ada menjadi masalah di sekitar kita. Sesekali akan terjadi lonjakan kasus atau outbreak," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (9/12/2023).

Menurut dia, saat ini ada potensi peningkatan jumlah pasien penderita Covid-19 yang parah di Indonesia karena tingkat surveilans dan kesadaran masyarakat masih rendah.

"Namun, ini tidak akan terjadi ledakan seperti pandemi sebelumnya. Tapi dalam konteks peningkatan kasus akan ada selama deteksinya juga memadai," ujar dia.

Dicky mengungkapkan, fenomena penularan Covid-19 saat ini mengalami perubahan. Sekarang, pasien juga menderita infeksi saluran napas atau gangguan kesehatan lain.

Misalnya, pasien Covid-19 saat ini mungkin juga mengalami penyakit lain seperti pneumonia, flu, demam berdarah, diabetes, dan sebagainya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com