Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 di Jakarta Kembali Naik, Akankah Meledak seperti 2020?

Kompas.com - 09/12/2023, 19:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Dicky mengungkapkan, meski kasusnya meningkat, angka keparahan dan kematian Covid-19 masih di bawah 1 persen. Namun, dia tetap mendorong pemerintah menuntaskan kasus ini.

Kegagalan penanganan dan diagnosis Covid-19 dapat membuat penyakit ini semakin parah dan menimbulkan kematian.

"Sangat diperlukan sistem rujukan yang lebih baik dan kesiapan dari obat dan alat kesehatan (dari pemerintah)," katanya.

Baca juga: Pasien Covid-19 Tak Ditanggung Pemerintah, Bagaimana yang Tak Punya BPJS Kesehatan?

Penyebab Covid-19 kembali meningkat

Menurut Dicky, lonjakan pasien Covid-19 terjadi karena jumlah populasi yang rawan terkena penyakit tersebut meningkat di masyarakat.

Adapun jenis orang yang rentan terkena Covid-19 terdiri dari anak-anak serta orang yang memiliki penyakit komorbid akibat diabetes, obesitas, atau masalah kesehatan lainnya.

Selain itu, Covid-19 juga akan mudah menyerang orang lanjut usia (lansia). Semakin tua umurnya, seorang lansia semakin rawan terkena penyakit ini.

"Ini kelompok yang menjadi rawan dalam ledakan kasus Covid-19 atau infeksi saluran pernapasan lain seperti flu dan pneumonia," lanjut dia.

Di sisi lain, Dicky menyebut peningkatan Covid-19 juga terjadi akibat beberapa negara memasuki musim dingin maupun musim hujan.

Kondisi cuaca yang dingin, kata dia, membuat orang-orang cenderung berkerumun mencari kehangatan di ruangan tertutup. Akibatnya, virus penyebab Covid-19 mudah menular ke banyak orang.

"Faktor lain yang juga berkontribusi adalah keberadaan subvarian (Covid-19) yang memiliki kemampuan lebih efektif dalam menembus benteng imunitas (manusia)," ujarnya.

Dicky mengungkapkan, sekarang sudah ada sekitar 100 subvarian Covid-19 semenjak penyakit ini muncul di 2020. Subvarian terbaru adalah JN 1 atau BA.2.86.

Dia menegaskan, kondisi ini tidak boleh dianggap remeh terutama menjelang libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 saat mobilitas warga meningkat. 

Baca juga: Muncul Varian Baru Covid-19 HV.1 dan JN.1 di Sejumlah Negara, Kenali Gejalanya

Cara mencegah peningkatan kasus Covid-19

Meski Covid-19 bisa meningkat terutama pada kelompok yang rawan penyakit tersebut, Dicky tidak memungkiri ada cara untuk mencegahnya.

"Semua itu masih bisa dicegah dengan mitigasi 5 M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas)," ujar dia.

Dicky juga mengimbau masyarakat untuk menjalani vaksin booster serta anak-anak diberi vaksin primer. 

Kondisi ini juga perlu didukung dengan peningkatan aliran udara melalui ventilasi yang baik.

Dia berpesan, masyarakat sangat perlu berhati-hati selama libur akhir tahun 2023. Sebaiknya, lakukan vaksinasi sebelum berlibur.

"Saat berada di keramaian, ya pakai masker. Jangan lupa makan bergizi seimbang dan istirahat," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com