Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muncul Varian Baru Covid-19 HV.1 dan JN.1 di Sejumlah Negara, Kenali Gejalanya

Kompas.com - 20/11/2023, 11:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Covid-19 kembali mengalami mutasi dan memunculkan varian baru yang disebut HV.1 dan JN.1 yang kini sudah mulai menyebar di sejumlah negara.

Dilansir dari Express, Kamis (16/11/2023), varian HV.1 dan JN.1 adalah varian Covid-19 terbaru yang saat ini sedang diawasi.

Varian JN.1 berasal dari sub-varian Omicron, yang merupakan varian yang dominan pada 2022.

Baca juga: Saat Pemerintah Dinilai Tak Serius Tangani Pandemi Virus Corona...

Varian tersebut pertama kali diidentifikasi di Luksemburg, dan sekarang telah terlihat di Inggris, seluruh Eropa, dan Amerika Serikat (AS).

"Varian JN.1 memiliki mutasi spesifik yang membantunya menghindari respons imun manusia," ujar Dosen Mikrobiologi dari Universitas Teesside, Dr Bruno Silvester Lopes.

Sementara itu, varian HV.1 telah berevolusi dari EG.5, juga dikenal sebagai varian Eris, yang terkait erat dengan XBB.1.5, sub varian Omicron. 

Baca juga: Muncul Subvarian Baru Omicron BN.1, Virus Corona Apa Itu?


Baca juga: Subvarian Omicron XBB Masuk Indonesia, Virus Corona Apa Itu?

Jadi kasus tinggi di AS

Dilansir dari Today, Jumat (17/11/2023), varian HV.1 telah menjadi jenis virus dominan di AS dan kini menyumbang hampir sepertiga kasus secara nasional.

HV.1 menjadi subvarian Omicron yang sangat menular dan telah beredar di AS sejak musim panas.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), pada Oktober 2023, HV.1 dengan cepat memperoleh kecepatan dan menyalip varian lain, termasuk EG.5 (Eris) dan menjadi jenis yang paling umum.

Selama periode dua minggu yang berakhir pada 11 November 2023, HV.1 telah menyumbang 29 persen dari infeksi baru Covid-19 di AS.

Baca juga: Berapa Lama BPJS Kesehatan Akan Aktif Setelah Dibayar?

Setelah HV.1, varian paling umum berikutnya adalah EG.5, mencakup sekitar 22 persen kasus, diikuti oleh FL.1.5.1 atau “Fornax,” dan XBB.1.16 atau “ Arcturus.”

Berbeda dengan pendahulunya, HV.1 belum mendapatkan julukan yang menarik hingga saat ini.

Seluruh varian Covid-19 yang menjadi dominan di AS selama setahun terakhir merupakan keturunan Omicron yang mulai beredar pada November 2021.

Kemunculan HV.1 menunjukkan bagaimana virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 mampu bermutasi dan memunculkan varian baru yang sangat menular.

Baca juga: Pasien Covid-19 Tak Ditanggung Pemerintah, Bagaimana yang Tak Punya BPJS Kesehatan?

Gejala yang harus diwaspadai

Aturan wajib menggunakan masker resmi dicabut dengan Satgas Covid-19 menerbitkan Surat Edaran No.1 Tahun 2023. Ini menjadi masa transisi endemi.SHUTTERSTOCK Aturan wajib menggunakan masker resmi dicabut dengan Satgas Covid-19 menerbitkan Surat Edaran No.1 Tahun 2023. Ini menjadi masa transisi endemi.

Halaman:

Terkini Lainnya

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Mengapa Lumba-lumba Berenang Depan Perahu? Ini Alasannya Menurut Sains

Tren
Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com