KOMPAS.com - Unggahan yang menyuguhkan informasi adanya data diri yang bocor dan tersebar di dark web viral di media sosial.
Unggahan tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Twitter @convo*** pada Sabtu (28/10/2023).
Dalam unggahannya, warganet membagikan gambar tangkap layar informasi dari Google bahwa data dirinya beredar di dark web.
Baca juga: Hati-hati, Ini Peluang Kejahatan yang Bisa Terjadi jika Data Diri Tercecer
Data diri ini berasal dari sejumlah aplikasi. Data yang tersebar terdiri dari nama, tanggal lahir, gender, alamat, alamat email, dan nomor telepon.
"Parah bgt si data gw ada di d*rk w*b," tulis pengunggah.
Hingga Jumat (3/11/2023), unggahan tersebut tayang sebanyak 1,5 juta kali, disukai 9.000 warganet, dan dibagikan 1.000 kali.
Sebagai catatan, dark web merupakan jaringan situs rahasia yang tersembunyi dan tidak bisa diakses sembarangan orang. Biasanya berpotensi digunakan untuk menyebarkan hal ilegal.
Lalu, bagaimana cara mengecek data diri yang tersebar ke dark web?
Baca juga: Apa Itu Dark Web? Tempat yang Diklaim Jadi Penyebaran Data Nasabah BSI
Baca juga: 4 Dugaan Kebocoran Data yang Dibeber Hacker Bjorka
Saat dikonfirmasi, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha membenarkan informasi yang dibagikan di media sosial tersebut termasuk soal cara mengecek kebocoran data diri ke dark web.
"Kebocoran data pribadi di Indonesia menimbulkan ketakutan karena rawan disalahgunakan oleh pihak lain untuk melakukan berbagai tindakan kejahatan," ungkapnya kepada Kompas.com, Minggu (29/10/2023).
Menurutnya, ada berbagai situs yang berguna untuk melakukan pengecekan data pribadi yang bocor atau dijual di dark web. Situs tersebut yakni:
Masyarakat juga dapat melakukan pemeriksaan melalui aplikasi Google One yang tersambung dengan aplikasi email di handphone.
Untuk melakukan pengecekan data pribadi terdampak atau tidak, kata Pratama, masyarakat bisa memasukkan beberapa data seperti alamat email atau nomor telepon ke situs tersebut.
Jika data yang dicari terdata bocor ke dark web, situs tadi akan menginformasikan temuan kebocoran data yang dikumpulkan masing-masing situs.
"Namun kita tidak boleh bergembira jika website tersebut menyatakan bahwa data pribadi yang ingin dicari tidak diketemukan," kata dia.