Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengetahui Data Diri Bocor ke Dark Web, Cek Sekarang!

Kompas.com - 03/11/2023, 16:29 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan yang menyuguhkan informasi adanya data diri yang bocor dan tersebar di dark web viral di media sosial.

Unggahan tersebut salah satunya dibagikan oleh akun Twitter @convo*** pada Sabtu (28/10/2023).

Dalam unggahannya, warganet membagikan gambar tangkap layar informasi dari Google bahwa data dirinya beredar di dark web.

Baca juga: Hati-hati, Ini Peluang Kejahatan yang Bisa Terjadi jika Data Diri Tercecer

Data diri ini berasal dari sejumlah aplikasi. Data yang tersebar terdiri dari nama, tanggal lahir, gender, alamat, alamat email, dan nomor telepon.

"Parah bgt si data gw ada di d*rk w*b," tulis pengunggah.

Hingga Jumat (3/11/2023), unggahan tersebut tayang sebanyak 1,5 juta kali, disukai 9.000 warganet, dan dibagikan 1.000 kali.

Sebagai catatan, dark web merupakan jaringan situs rahasia yang tersembunyi dan tidak bisa diakses sembarangan orang. Biasanya berpotensi digunakan untuk menyebarkan hal ilegal.

Lalu, bagaimana cara mengecek data diri yang tersebar ke dark web?

Baca juga: Apa Itu Dark Web? Tempat yang Diklaim Jadi Penyebaran Data Nasabah BSI


Baca juga: 4 Dugaan Kebocoran Data yang Dibeber Hacker Bjorka

Cara cek data diri dari aplikasi tersebar di dark web

Saat dikonfirmasi, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha membenarkan informasi yang dibagikan di media sosial tersebut termasuk soal cara mengecek kebocoran data diri ke dark web.

"Kebocoran data pribadi di Indonesia menimbulkan ketakutan karena rawan disalahgunakan oleh pihak lain untuk melakukan berbagai tindakan kejahatan," ungkapnya kepada Kompas.com, Minggu (29/10/2023).

Menurutnya, ada berbagai situs yang berguna untuk melakukan pengecekan data pribadi yang bocor atau dijual di dark web. Situs tersebut yakni:

  • periksadata.com
  • haveibeenpwned.com
  • avast.com/hackcheck
  • monitor.firefox.com
  • dehashed.com
  • cybernews.com/personal-data-leak-check
  • f-secure.com/en/home/free-tools/identity-theft-checker

Masyarakat juga dapat melakukan pemeriksaan melalui aplikasi Google One yang tersambung dengan aplikasi email di handphone.

Untuk melakukan pengecekan data pribadi terdampak atau tidak, kata Pratama, masyarakat bisa memasukkan beberapa data seperti alamat email atau nomor telepon ke situs tersebut.

Jika data yang dicari terdata bocor ke dark web, situs tadi akan menginformasikan temuan kebocoran data yang dikumpulkan masing-masing situs.

"Namun kita tidak boleh bergembira jika website tersebut menyatakan bahwa data pribadi yang ingin dicari tidak diketemukan," kata dia.

"Ini karena bisa saja data di situs tersebut tidak memuat keseluruhan data yang bocor dan dijual dengan harga mahal di dark web," lanjutnya.

Baca juga: Kasus Kebocoran Data Terus Terjadi di Indonesia, Ini Bahaya dan Cara Mengatasinya

Cara pencegahan kebocoran data

Ilustrasi dark web.Shutterstock Ilustrasi dark web.
Pratama menyarankan masyarakat pengguna aplikasi atau tergabung di institusi yang mengalami kebocoran data agar melakukan pergantian kata sandi di aplikasi yang datanya bocor tersebut.

"Akan lebih baik lagi jika kita secara rutin melakukan pergantian password dengan password yang kuat seperti kombinasi huruf, angka, dan karakter khusus," lanjutnya.

Cara lain yang bisa dilakukan supaya terhindar dari penipuan dan serangan siber adalah selalu unduh aplikasi dari sumber resmi seperti Google Playstore atau IOS AppStore.

Masyarakat juga perlu memperbarui sistem operasi, aplikasi, dan perangkat lunak di perangkatnya dengan keamanan terbaru.

Baca juga: Ramai Layanan Dukcapil Online Dimatikan Sementara karena Ancaman Hacker, Benarkah?

Selain itu, pasang dan perbarui perangkat keamanan yang kuat seperti antivirus dan antimalware yang akan memberitahu adanya aplikasi berbahaya atau link phising di perangkat.

"Jangan mengeklik tautan atau membuka lampiran dari email atau pesan yang mencurigakan dan dari sumber yang tidak dikenal atau berisi permintaan yang tidak biasa," tambahnya.

Pratama juga menyarankan agar masyarakat membuat salinan data penting di perangkatnya dan simpan salinan tersebut di tempat terpisah seperti perangkat atau folder lainnya.

"Kita juga perlu untuk meningkatkan kesadaran tentang ancaman dan cara mengidentifikasi serangan siber," imbuh dia.

Baca juga: Tips dan Cara Jaga Keamanan Akun WhatsApp dari Hacker

Pratama mendorong masyarakat agar menghindari membuka situs mencurigakan, tidak terpercaya, atau berisi konten ilegal dan berbahaya.

Dia juga menyarankan agar menggunakan kata sandi kuat dan unik untuk akun online serta manfaatkan Two Factor Authentication. Fitur ini memberii verifikasi ganda untuk keamanan.

"Kita juga perlu tidak sembarangan menghubungkan perangkat ke akses wifi gratisan atau menggunakan layanan pengisian daya gratis," jelasnya.

Baca juga: Hacker asal Sleman Raup Rp 31,5 Miliar dengan Meretas Perusahaan di AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com