KOLOM BIZ
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Nutrafor Chol

Potensi Khasiat Kunyit untuk Turunkan Kolesterol Jahat

Kompas.com - 02/11/2023, 08:45 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Kunyit merupakan rempah yang berasal dari akar tanaman Curcuma longa, dan umum digunakan sebagai bumbu masakan.

Selain sebagai bumbu, kunyit juga telah dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional untuk berbagai potensi manfaat kesehatan.

Menurut National Institutes of Health (NIH), secara historis, kunyit digunakan dalam Ayurveda dan sistem pengobatan tradisional di India.

Baca juga: 9 Manfaat Teh Kunyit bagi Kesehatan dan Cara Membuatnya


Di India, kunyit digunakan untuk mengatasi gangguan pada kulit, saluran pernapasan bagian atas, persendian, dan sistem pencernaan.

Ramuan herbal ini juga digunakan dalam sistem pengobatan Asia Timur seperti pengobatan tradisional China.

Bahan aktif utama dalam kunyit adalah kurkumin, yang bertanggung jawab memberi warna kekuningan pada kunyit.

Khasiat kunyit terletak pada manfaat kurkumin, yang memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.

Baca juga: 7 Khasiat Kunyit Putih dan Sederet Orang yang Sebaiknya Tak Mengonsumsi

Potensi manfaat kunyit terhadap kolesterol

Manfaat kunyit untuk menurunkan kolesterol jahat.iStockPhoto/AD077 Manfaat kunyit untuk menurunkan kolesterol jahat.

Dilansir dari laman India Times, kunyit mengandung kurkumin, yang terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk mengurangi peradangan dan menurunkan kadar kolesterol.

Penelitian telah menemukan bahwa kurkumin dapat membantu menurunkan kolesterol LDL (jahat) dan meningkatkan kolesterol HDL (baik).

Selain itu, kunyit dapat membantu mencegah oksidasi kolesterol, yaitu proses yang dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri.

Baca juga: Jarang Diketahui, Berikut 5 Manfaat Teh Kunyit bagi Kesehatan

Dikutip dari laman Medical News Today, sebuah studi tahun 2017 meneliti efek komponen aktif kunyit, kurkumin, terhadap risiko penyakit kardiovaskular.

Para peneliti menemukan bahwa kunyit dan kurkumin dapat melindungi pasien yang berisiko penyakit kardiovaskular, termasuk kolesterol tinggi, dengan meningkatkan kadar lipid serum.

Para peneliti menemukan bahwa kunyit dan kurkumin dapat melindungi pasien yang berisiko penyakit kardiovaskular, termasuk kolesterol tinggi, dengan memperbaiki kadar lipid serum.

Baca juga: 13 Tanaman Herbal untuk Menurunkan Berat Badan, dari Rosemary hingga Kunyit

Namun, mereka mencatat bahwa penelitian tambahan yang berkualitas tinggi diperlukan untuk membantu membuktikan efektivitasnya serta memberikan profil dosis dan keamanan yang tepat.

Sejalan dengan itu, dilansir dari laman Verywell Health, penelitian pada hewan menunjukkan kunyit mempengaruhi kadar kolesterol total, kolesterol jahat, dan trigliserida.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada kelinci yang diberi makanan tinggi lemak menunjukkan bahwa kunyit tampaknya menurunkan kadar kolesterol LDL dan trigliserida, serta mencegah oksidasi LDL.

Baca juga: Manfaat Positif Bersepeda untuk Menurunkan Kolesterol Jahat

Beberapa penelitian kecil yang meneliti efek penurunan lipid dari kunyit atau bahan aktifnya, kurkumin pada manusia.

Dalam penelitian tersebut, orang mengonsumsi antara 60 miligram dan 1 gram kurkumin hingga enam bulan.

Diketahui bahwa meskipun terdapat sedikit penurunan kadar kolesterol total dan LDL, hal ini bukanlah penurunan yang signifikan.

Baca juga: Manfaat Rutin Jogging untuk Menurunkan Kadar Kolesterol

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 6 Penyebab Kolesterol Tinggi


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com