Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Halloween Identik dengan Permen dan Trick or Treat?

Kompas.com - 30/10/2023, 15:05 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Halloween merupakan perayaan yang diadakan setiap 31 Oktober oleh masyarakat dunia.

Perayaan Halloween identik dengan labu, sosok Jack O Lantern, permen, trick or treat, serta pesta kostum.

Orang yang merayakan Halloween, terutama di Amerika Serikat, akan berkeliling ke rumah-rumah warga sambil berteriak trick or treat untuk mendapatkan permen dari pemilik rumah.

Lantas, mengapa Halloween identik dengan permen dan teriakan trick or treat?

Baca juga: 10 Film Horor Paling Menakutkan Berdasarkan Sains, Cocok Ditonton Waktu Halloween


Baca juga: Mengapa Warna Oranye dan Hitam Identik dengan Halloween?

Hubungan permen dan Halloween

Sejarahwan dan penulis buku sejarah Halloween Lisa Morton menjelaskan alasan permen menjadi hal yang tak terpisahkan dari perayaan tersebut.

Menurutnya, Halloween muncul di Amerika pada pertengahan 1800-an. Orang Irlandia dan Skotlandia yang bermigrasi membawa tradisi perayaan tersebut.

Halloween lantas menjadi hari libur untuk memperingati hari ketika hantu atau arwah orang yang sudah meninggal akan turun ke Bumi.

"Saat itu, kegembiraan datang dari anak-anak yang melakukan lelucon yang tidak berbahaya pada hari libur," ujarnya, diberitakan Inverse.

Baca juga: Mengenal Itaewon, Lokasi Tragedi Halloween yang Menewaskan 151 Orang

Sayangnya, pada 1930-an, lelucon yang awalnya tidak membahayakan justru berkembang menjadi aksi pembakaran, menjungkirbalikkan mobil, dan menghancurkan properti orang lain.

Tindakan ini menimbulkan kerugian mencapai jutaan dollar AS bagi kota-kota yang merayakan Halloween.

"Pada 1933, di puncak Depresi Hebat (Great Depression), datanglah Halloween yang sangat merusak kemudian dikenal sebagai Black Halloween," kata Lisa.

Depresi Besar merupakan peristiwa krisis ekonomi yang melanda dunia ketika saham-saham anjlok pada 1929 hingga 1939.

Pada saat itu, beberapa kota mempertimbangkan untuk melarang hari libur sama sekali. Ini termasuk Halloween.

“Tetapi, kota-kota lain mempunyai rencana yang berbeda, yang pada dasarnya menarik anak-anak,” ungkap Lisa.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Halloween, Dirayakan Setiap 31 Oktober

Pemilik rumah akan mengadakan pesta untuk anak-anak, menawarkan permainan, kostum, dan jajanan seperti popcorn, manisan apel, dan donat kepada anak-anak selama Halloween.

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com