Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Halloween Identik dengan Permen dan Trick or Treat?

Kompas.com - 30/10/2023, 15:05 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Setelah Perang Dunia II selesai, industri permen mulai ikut merayakan Halloween setelah pembatasan gula berakhir. Di masa perang, gula dijatah terbatas untuk mengutamakan kebutuhan para tentara.

Dikutip dari The Fact Site, permen sudah ada di Amerika sejak abad ke-18. Namun baru sekitar 1950, perusahaan permen memiliki ide untuk menyediakan permen Halloween.

Tawaran ini membuat para ibu rumah tangga bahagia karena tidak perlu menghabiskan hari untuk membuat jajanan Halloween sendiri.

Pada 1970-an, hampir semua rumah menyuguhkan permen untuk anak-anak yang merayakan Halloween.

Baca juga: Mengapa Warna Oranye dan Hitam Identik dengan Halloween?

Apa itu trick or treat?

Saat meminta permen ke pemilik rumah, anak-anak akan berteriak trick or treat yang kadang diartikan sebagai tipuan atau permen dalam istilah bahasa Indonesia.

Menurut Lisa, warga akan menawarkan permen di setiap rumah-rumah untuk mencegah ada anak yang berbuat kekacauan di hari libur Halloween.

Tawaran itu membuat anak-anak berkeliling ke rumah-rumah untuk mendapatkan permen maupun jajanan lain yang disediakan.

“(Trick or treat) ini adalah ungkapan yang agak baru dan merupakan ritual baru,” katanya.

Baca juga: Ini Perbedaan Sinterklas dan Santa Claus, Jangan Salah Sebut!

Lisa menyebutkan, istilah trick or treat muncul sejak 1927 . Penggunaannya semakin populer saat dimuat majalah American Home pada 1939 yang merinci hal-hal identik Halloween termasuk pesta kostum dan permen.

Dilansir dari National Geographic, Lisa menduga istilah ini terinspirasi dari kebiasaan Natal bernama belsnickling yang populer pada abad ke-18 dan 19 di Amerika Serikat dan Kanada.

Saat itu, anak-anak memakai kostum dan pergi ke rumah-rumah untuk melakukan trik-trik kecil dengan imbalan makanan dan minuman.

Sebaliknya, pemilik rumah akan sengaja menakuti atau menebak identitas anak-anak yang datang sebelum memberikan imbalan.

Baca juga: Kisah Sinterklas Berpakaian Merah dari Iklan Coca-Cola, Benarkah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com