Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi Ketika Terlalu Banyak Mengonsumsi Gula?

Kompas.com - 23/10/2023, 11:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gula adalah salah satu bahan yang sering kali ditambahkan ke dalam makanan dan minuman untuk memberikan rasa manis.

Dikutip dari Medical News Today, gula merupakan salah satu bentuk karbohidrat yang bermanfaat sebagai bahan bakar untuk tubuh.

Di mana, tubuh akan memecah makanan yang mengandung karbohidrat menjadi glukosa, yang kemudian bisa masuk ke aliran darah.

Beberapa glukosa penting untuk otak, sistem saraf pusat, dan sel darah merah berfungsi dengan baik. Namun, konsumsi gula berlebih justru dapat menyebabkan beragam risiko dan efek samping bagi kesehatan tubuh.

Lantas, apa yang terjadi ketika tubuh terlalu banyak mengonsumsi gula?

Baca juga: 9 Dampak Buruk Konsumsi Gula Berlebih, Apa Saja?


Saat tubuh terlalu banyak mengonsumsi gula

Ilustrasi gula.iStockphoto/LoveTheWind Ilustrasi gula.
1. Penambahan berat badan dan obesitas

Beberapa penelitian menunjukkan bukti bahwa tambahan gula yang sering kali berasal dari minuman yang dimaniskan menjadi kontributor utama penyebab obesitas di seluruh dunia.

Minuman yang dimaniskan dengan gula seperti soda, jus, dan teh manis mengandung fruktosa, yang merupakan sejenis gula sederhana.

Mengonsumsi fruktosa dapat meningkatkan rasa lapar dan keinginan akan makanan lebih dari glukosa, jenis gula utama yang ditemukan dalam makanan bertepung.

Penelitian juga menunjukkan, mengonsumsi minuman manis dikaitkan dengan penambahan berat badan dan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Selain itu, minum banyak minuman manis juga dikaitkan dengan peningkatan jumlah lemak visceral, sejenis lemak perut bagian dalam yang terkait dengan kondisi seperti diabetes dan penyakit jantung.

Baca juga: Gula Vs MSG, Manakah yang Lebih Berbahaya?

2. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Pola makan yang tinggi gula dikaitkan dengan peningkatan risiko banyak penyakit, termasuk penyakit jantung, yang merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.

Beberapa bukti menunjukkan, pola makan tinggi gula dapat menyebabkan obesitas dan peradangan serta tingginya kadar trigliserida, gula darah, dan tekanan darah yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit jantung.

Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak gula, terutama dari minuman manis, telah dikaitkan dengan aterosklerosis, penyakit yang ditandai dengan timbunan lemak yang menyumbat arteri.

Sebuah penelitian terhadap lebih dari 25.877 orang dewasa menemukan, individu yang mengonsumsi lebih banyak gula tambahan memiliki risiko lebih besar terkena penyakit jantung.

Selain itu, kelompok tersebut juga berisiko mengalami komplikasi koroner dibandingkan dengan individu yang mengonsumsi lebih sedikit gula tambahan.

Baca juga: Khasiat Timun untuk Menurunkan Gula Darah, Baik bagi Penderita Diabetes

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Ramai soal 'Review' Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Ramai soal "Review" Resto Bikin Usaha Bangkrut, Pakar Hukum: Sah tapi Harus Berimbang

Tren
6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com