Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Kereta Api yang Dipangkas Kuota Tiket Tanpa Tempat Duduknya mulai 1 Agustus 2023

Kompas.com - 03/08/2023, 13:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - KAI Commuter melakukan penyesuaian kuota tiket tanpa tempat duduk di dalam kereta mulai Selasa (1/8/2023).

Ada 16 perjalanan kereta yang dipangkas kuota tiket tanpa tempat duduknya sebanyak 30 persen sesuai surat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan No.M.006/3/9/K2//DJKA/2023.

Surat yang diterbitkan pada Senin (17/7/2023) tersebut mengatur soal penyesuian kapasitas penumpang.

Dalam hal ini, kereta yang kuota tiket tanpa tempat duduknya dipangkas berada di Wilayah 8 Surabaya dan sekitarnya.

"Penyesuaian jumlah kapasitas pengguna tesebut diterapkan pada perjalanan commuter line yang memiliki jarak tempuh perjalanan lebih dari 100 kilometer dan menggunakan sarana kereta kelas ekonomi (K3)," kata VP Corporate Secreatary KAI Commuter Anne Purba kepada Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

Simak daftar kereta yang dipangkas kuota tiket tanpa tempat duduknya di bawah ini.

Baca juga: Jadwal KRL Jogja-Solo Agustus 2023 Lengkap dari Stasiun Yogyakarta hingga Palur

Daftar kereta yang dipangkas kuota tiket tanpa tempat duduknya

Anne mengatakan, terjadi pengurangan kuota tiket tanpa tempat duduk sebanyak 30 persen dari yang semula 150 persen menjadi 120 persen.

Ketentuan 150 persen yang berlaku sebelumnya terdiri dari 100 persen dengan tempat duduk dan 50 persen tanpa tempat duduk.

Sementara, ketentuan 120 persen yang baru terdiri dari 100 persen dengan tempat duduk dan 20 persen tanpa tempat duduk.

Baca juga: Jadwal KRL Solo-Jogja Per Agustus 2023 Lengkap dari Stasiun Palur hingga Yogyakarta

Berikut daftar 16 perjalanan kereta yang dipangkas kuota tiket tanpa tempat duduknya:

  • Commuter Line Dhoho: Blitar-Surabaya Kota (via Kertosono).
  • Commuter Line Dhoho: Blitar-Surabaya Kota (via Kertosono).
  • Commuter Line Dhoho: Surabaya Kota-Blitar (via Kertosono).
  • Commuter Line Dhoho: Surabaya Kota-Blitar (via Kertosono).
  • Commuter Line Penataran: Blitar-Surabaya Kota (via Malang).
  • Commuter Line Penataran: Surabaya Kota-Blitar (via Malang).
  • CL Dhoho CL Penataran: Surabaya-Kertosono-Blitar-Malang-Surabaya.
  • CL Dhoho CL Penataran: Surabaya-Kertosono-Blitar-Malang-Surabaya.
  • CL Dhoho CL Penataran: Surabaya-Kertosono-Blitar-Malang-Surabaya.
  • CL Dhoho CL Penataran: Surabaya-Kertosono-Blitar-Malang-Surabaya.
  • CL Dhoho CL Penataran: Surabaya-Kertosono-Blitar-Malang-Surabaya.
  • CL Dhoho CL Penataran: Surabaya-Kertosono-Blitar-Malang-Surabaya.
  • Commuter Line Blorasura: Cepu-Surabaya Ps Turi.
  • Commuter Line Blorasura: Surabaya Ps turi-Cepu.
  • Commuter Line Blorasura: Cepu-Surabaya Ps Turi.
  • Commuter Line Blorasura: Surabaya Ps turi-Cepu.

Baca juga: Jadwal Terbaru KA Jayabaya, Pasar Senen Jakarta-Malang PP

Tiket bisa dibeli H-7

Lebih lanjut, Anne menyampaikan, penumpang dapat membeli dan memesan tiket commuter line wilayah menggunakan KAI Access.

Penumpang bisa memesan tiket H-7 sebelum hari keberangkatan dengan memasukkan data-data yang sesuai dengan identitas diri.

Selain itu, penumpang juga dapat membeli tiket commuter line secara langsung. Namun, pembelian hanya dilayani pada hari yang sama dengan tanggal keberangkatan.

"Sepanjang tiket keberangkatan masih tersedia," jelas Anne.

"Sebelum melakukan perjalanan, pengguna diwajibkan melakukan proses boarding di stasiun keberangkatan untuk dilakukan pemeriksaaan dan validasi tiket keberangkatan," sambungnya.

Baca juga: Jadwal Terbaru KA Jayabaya, Pasar Senen Jakarta-Malang PP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com