Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengobatan Pasien Obesitas, Apakah Ditanggung BPJS Kesehatan?

Kompas.com - 29/07/2023, 09:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gangguan kesehatan berupa berat badan berlebih atau obesitas dialami oleh banyak orang, baik dewasa maupun anak-anak.

Obesitas sendiri adalah salah satu penyakit yang biaya pengobatannya dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Hal tersebut disampaikan oleh Asisten Deputi Komunikasi Publik dan Hubungan Masyarakat
BPJS Kesehatan Agustian Fardianto.

Ia menyebutkan, obesitas adalah penyakit yang dapat membahayakan kondisi pasien dan bisa menyebabkan gangguan fungsi tubuh. Maka dari itu, pengobatan untuk pasien obesitas dapat ditanggung BPJS Kesehatan.

"Perawatan untuk penyakit obesitas yang membahayakan kondisi pasien dan mengakibatkan gangguan fungsi tubuh dengan adanya indikasi medis dari dokter penanggung jawab pasien (DPJP), maka masuk menjadi jaminan JKN," kata Agustian kepada Kompas.com, Kamis (27/7/2023).

"Penjaminan ini, dengan catatan tujuan dari penanganan bukan untuk tujuan estetik, namun untuk kuratif," tambahnya.

Baca juga: Cara Mengurus BPJS Kesehatan untuk Bayi Baru Lahir

Pelayanan kesehatan kuratif

Dilansir dari Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, pelayanan kesehatan kuratif merupakan suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk:

  • Penyembuhan penyakit
  • Pengurangan penderitaan akibat penyakit
  • Pengendalian penyakit
  • Pengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga seoptimal mungkin.

Selain itu, Agustian juga mengungkapkan bahwa DPJP juga dapat melakukan prosedur bedah bila diperlukan.

"DPJP juga dapat melakukan asesmen, apabila diperlukan prosedur bedah dengan tujuan indikasi medis bukan untuk tujuan estetik," jelasnya. 

Maka dari itu, bagi peserta BPJS Kesehatan yang memiliki berat badan berlebih dengan gejala obesitas sebaiknya jangan ragu untuk berobat ke rumah sakit.

Dilansir dari Kompas.com (9/6/2023), obesitas didefinisikan sebagai akumulasi lemak secara abnormal atau berlebihan yang menimbulkan risiko bagi kesehatan.

Menurut WHO, indeks massa tubuh (BMI) yang mencapai lebih dari 25 dianggap sebagai kondisi kelebihan berat badan dan BMI lebih dari 30 dianggap sebagai obesitas.

Tingkat kelebihan berat badan dan obesitas, menurut laporan WHO, terus mengalami peningkatan baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

Bahkan, dari tahun 1975 hingga 2016, prevalensi anak dan remaja berusia antara 5-19 tahun dengan kelebihan berat badan atau obesitas meningkat lebih dari empat kali lipat dari 4 persen menjadi 18 persen secara global.

Baca juga: Apakah BPJS Kesehatan Bisa Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Skrining riwayat kesehatan

Dikutip dari Kompas TV, untuk mendapatkan jaminan pengobatan obesitas, pasien harus terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

BPJS Kesehatan memudahkan peserta dalam melakukan skrining riwayat kesehatan melalui berbagai kanal.

Skrining ini pun hanya dilakukan minimal sekali setiap tahun dan dapat diikuti oleh seluruh peserta JKN khususnya yang berusia di atas 15 tahun.

Nanti setiap tahun, peserta dapat melakukan skrining ulang sehingga kondisi kesehatan peserta dapat terus terpantau.

Tindak lanjut dari hasil skrining kesehatan oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) sangat penting dilakukan untuk mencegah keberlanjutan dari penyakit yang terdeteksi dan menjamin kualitas hidup peserta JKN.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com