Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Bagus Dwi, Kamerawan Jejak Petualang yang Hilang di Papua

Kompas.com - 08/06/2023, 10:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.comBagus Dwi, juru kamera acara Jejak Petualang (TV7/Trans7) hilang di Papua pada Selasa 6 Juni 2006. 

Kejadian 17 tahun lalu itu masih membekas di ingatan sebagian besar orang terdekat Bagus dan juga sebagian masyarakat yang mengingatnya. 

Termasuk salah satunya presenter Jejak Petualang Medina Kamil yang saat kejadian bersama Bagus menuju Papua. 

Berikut ini kenangan dan detik-detik kejadian sebelum hilangnya kameramen Jejak Petualang Bagus Dwi di Papua. 

Tergulung ombak di Laut Arafuru, Papua

Pada Selasa, 6 Juni 2006, tim Jejak Petualang bersiap untuk menyusuri pedalaman Papua untuk melihat secara langsung kehidupan Suku Korowai Citak dan Suku Asmat.

Mereka beranggotakan lima orang, yakni Dody Johanjaya (produser), Wendy Muhammad Firman (produser), Bagus Dwi (juru kamera), Budi Kurniawan (juru kamera), dan Medina Kamil (pembawa acara).

Saat itu, Tim JP mengikuti Ekspedisi Papua bersama Tim Petualangan Bahari dan Tim Petualangan Liar selama 26 hari. Mereka kemudian menyebar ke berbagai pelosok di Papua.

Untuk menuju ke tempat tujuan, Tim JP menggunakan longboat 12 meter dengan lebar 1,7 meter.

Mereka pun mulai meninggalkan Pelabuhan Agats menuju Timika sekitar pukul 08.00 waktu setempat, didampingi tiga awak longboat.

Produser Tim JP, Dody Johanjaya pun menceritakan kisahnya ini dalam sebuah tulisan berseri berjudul "Jejak Petualang TV7: Petualangan yang Tak Ingin Saya Ulangi" di Harian Kompas, 14 Juni 2006.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Riyanni Djangkaru (@r_djangkaru)

Baca juga: Kamerawan Jejak Petualang Hilang di Laut Arafuru Sejak 2006, Medina Kamil: Mas Bagus, Pulang Toh

Detik-detik longboat terbalik

Di awal perjalanan, Dody menceritakan suasana ceria masih terlihat jelas di antara para tim. Namun, tak lama setelahnya langit mulai berkabut.

Saat itu, mereka sudah melintasi mercusuar dan menandakan bahwa longboat yang mereka tumpangi telah meninggalkan muara Agats.

Ombak kecil mulai tampak saat meninggalkan muara Agats. Tetapi hal itu tidak memengaruhi laju longboat yang membelah ombak di depannya.

Guncangan hebat mulai mereka rasakan ketika ombak semakin membesar. Air laut pun mulai banyak masuk ke longboat.

Saat kru sibuk mengeluarkan air dari longboat, ombak besar tiba-tiba menghantam mereka. Air laut memenuhi longboat hingga setengah tubuh.

Beberapa saat kemudian, ombak lebih besar menghantam mereka dan menenggelamkan longboat.

"Ketika timbul di permukaan laut, saya lihat longboat sudah terbalik. Seluruh isi longboat bertebaran di laut," kata Dody dalam ceritanya.

"Saya sempat lihat jam yang menunjukkan pukul 10.00, jadi hanya berselang dua jam dari Agats longboat kami terbalik," ujar Dody.

Baca juga: Dengan Nanar, Medina Kamil Ceritakan Kamerawan Jejak Petualang yang Hilang, Genap Sudah 17 Tahun Belum Ditemukan

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com