KOMPAS.com – Presenter Medina Kamil menceritakan pengalaman getirnya saat terombang-ambing di lautan lalu terdampar di sebuah pulau kecil di Papua.
Kata Medina Kamil, selain merasakan pahitnya harus bertahan hidup, ia juga harus rela kehilangan salah satu anggota timnya yang belum ditemukan sampai sekarang.
Momen pilu itu terjadi saat Medina Kamil dan tim tengah memproduksi materi acara televisi Jejak Petualang.
Baca juga: Kronologi Medina Kamil Terdampar di Papua dan Kamerawan Jejak Petualang yang Hilang 17 Tahun
Awalnya, Medina Kamil dan tim yang terdiri dari lima orang tim produksi dan tiga orang penduduk lokal berangkat pukul 08.00 dari Kota Agats, Kabupaten Asmat, menuju Kabupaten Timika menggunakan longboat.
Namun, di tengah perjalanan tiba-tiba cuaca memburuk dan gelombang laut pun meninggi.
Akhirnya, perahu yang ditumpangi Medina Kamil dan tim terbalik.
“Dulu pernah terdampar, faktor cuaca, namanya musibah, jadi perahu kayu itu terbalik, kurang lebih 5 hari. Jadi terdampar di salah satu pulau gitu di Papua, makanan enggak ada, kita bertahan hidup sendiri di tengah pulau seadanya,” ucap Medina Kamil mengenang pengalaman getirnya saat diundang di acara TV FYP Trans7, Selasa (6/6/2023).
Saat kejadian berlangsung, Medina Kamil berpikir seluruh tim akan selamat meski harus terombang-ambing di lautan terlebih dahulu.
Nahas, salah satu kamerawan bernama Bagus Dwi yang menaiki perahu bersama tiga orang penduduk lokal hilang.
Baca juga: Perjuangan Medina Kamil Bertahan Hidup Saat Terombang-ambing di Laut, Makan Keong dan Kepiting
“Ketika kejadian itu, kita enggak terpikirkan dia bakal hilang selamanya, karena dia sama orang lokal, dan dia itu ketika perahu terbalik dia bisa kembali naik lagi ke perahu, sementara saya dan tim di perahu saya yang dinaiki itu enggak bisa kembali ke kapal, mengapung hanya dengan dry box saja,” tutur Medina Kamil.
View this post on Instagram
Medina Kamil tak menyangka ternyata Bagus Dwi hilang sampai sekarang.
Medina Kamil sempat berpikir Bagus Dwi akan selamat karena sempat melihat Bagus Dwi sempat kembali menaiki perahu usai terbalik disapu gelombang.
Baca juga: Sinopsis Tomorrow is Today, Terdampar di Masa Depan
“Enggak sempat komunikasi karena langsung terpisah, terakhir melihat itu saling menjauh aja habis terbalik, Cuma sempat lihat saja Bagus dan penduduk lokal itu sempat kembali ke perahu,” ucap Medina Kamil.
Sementara itu, Medina Kamil dan tiga kru Jejak Petualang berpegangan dry box di tengah Laut Arafuru selama 24 jam.
Pada 7 Juni 2006, Medina dan tiga kru lainnya ini kemudian berhasil menemukan daratan berupa pulau kecil tak berpenghuni.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.