Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Faktor yang Meningkatkan Risiko Retinopati Diabetik, Apa Saja?

Kompas.com - 29/05/2023, 21:00 WIB
Muhammad Zaenuddin

Penulis

KOMPAS.com - Retinopati diabetik merupakan salah satu komplikasi penyakit diabetes, yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi yang merusak bagian belakang mata (retina).

Pembuluh yang rusak ini dapat menyebabkan aliran darah yang buruk (iskemia), peradangan, dan akhirnya kebutaan jika tidak diobati.

Sebagaimana diketahui, diabetes dapat menyebabkan berbagai penyakit mata seperti katarak, glaukoma, termasuk retinopati diabetik.

Baca juga: 7 Cara Mengobati Diabetes dengan Perubahan Pola Hidup Sehat, Apa Saja?

Dilansir Centers for Disease Control and Prevention, penderita diabetes yang mengalami retinopati diabetik, dapat mengalami sejumlah gejala ketika sampai pada stadium lanjut, yakni:

  • Penglihatan kabur
  • Bintik-bintik atau bentuk gelap dalam penglihatan (floaters)
  • Kesulitan dalam melihat warna
  • Ada area gelap atau kosong dalam penglihatan Anda
  • Kehilangan penglihatan.

Oleh karena itu, jika Anda adalah penderita diabetes, sangat disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan mata, setidaknya satu kali dalam setahun.

Baca juga: Waspada, Berikut Penyebab Utama Kondisi Retinopati Diabetik

Faktor risiko retinopati diabetik

Ilustrasi faktor risiko retinopati diabetik.Freepik Ilustrasi faktor risiko retinopati diabetik.

Siapa pun yang menderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, dapat mengembangkan retinopati diabetik.

Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko retinopati diabetik adalah sebagai berikut:

  1. Telah menderita diabetes dalam waktu yang lama
  2. Kontrol kadar gula darah yang buruk atau memiliki tingkat gula darah (glukosa darah) yang terus-menerus tinggi
  3. Memiliki tekanan darah tinggi
  4. Memiliki kolesterol tinggi
  5. Sedang hamil
  6. Penggunaan produk tembakau.

Dengan menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol tetap terkendali, Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena retinopati diabetik.

Baca juga: Bantu Cegah Diabetes, Ini 17 Makanan Penurun Gula Darah

Tips mengurangi risiko retinopati diabetik

Retinopati diabetik biasanya membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mencapai tahap yang dapat mengancam penglihatan Anda.

Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan sejak awal sangat penting untuk mengurangi risiko paling buruk.

Dilansir NHS, Anda dapat mengurangi risiko terkena retinopati diabetik, atau membantu mencegahnya menjadi lebih buruk, dengan :

  • Mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol
  • Minum obat diabetes Anda sesuai resep
  • Pastikan untuk selalu menghadiri semua janji atau jadwal pemeriksaan Anda
  • Segera mendapatkan pemeriksaan medis dengan cepat jika merasa ada perubahan pada penglihatan
  • Menjaga berat badan yang sehat, konsumsi makanan yang sehat dan seimbang, berolahraga secara teratur dan berhenti merokok.

Baca juga: Bantu Cegah Diabetes, Ini 17 Makanan Penurun Gula Darah


Selain itu, melakukan skrining mata diabetes tahunan, terutama bagi penderita diabetes berusia 12 tahun ke atas, untuk mendeteksi dan mengobati masalah sejak dini.

Hal ini dilakukan karena retinopati diabetik cenderung tidak menimbulkan gejala apapun pada tahap awal.

Skrining dapat membantu mendeteksi masalah pada mata Anda, sebelum gejalanya mulai memengaruhi penglihatan.

Retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan permanen jika tidak diobati, sehingga ketika masalah diketahui lebih awal, pengobatan dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 9 Gejala Diabetes yang Sering Tidak Disadari

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com