Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Faktor yang Meningkatkan Risiko Retinopati Diabetik, Apa Saja?

KOMPAS.com - Retinopati diabetik merupakan salah satu komplikasi penyakit diabetes, yang disebabkan oleh kadar gula darah tinggi yang merusak bagian belakang mata (retina).

Pembuluh yang rusak ini dapat menyebabkan aliran darah yang buruk (iskemia), peradangan, dan akhirnya kebutaan jika tidak diobati.

Sebagaimana diketahui, diabetes dapat menyebabkan berbagai penyakit mata seperti katarak, glaukoma, termasuk retinopati diabetik.

Dilansir Centers for Disease Control and Prevention, penderita diabetes yang mengalami retinopati diabetik, dapat mengalami sejumlah gejala ketika sampai pada stadium lanjut, yakni:

  • Penglihatan kabur
  • Bintik-bintik atau bentuk gelap dalam penglihatan (floaters)
  • Kesulitan dalam melihat warna
  • Ada area gelap atau kosong dalam penglihatan Anda
  • Kehilangan penglihatan.

Oleh karena itu, jika Anda adalah penderita diabetes, sangat disarankan untuk rutin melakukan pemeriksaan mata, setidaknya satu kali dalam setahun.

Siapa pun yang menderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, dapat mengembangkan retinopati diabetik.

Dikutip dari Mayo Clinic, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko retinopati diabetik adalah sebagai berikut:

  1. Telah menderita diabetes dalam waktu yang lama
  2. Kontrol kadar gula darah yang buruk atau memiliki tingkat gula darah (glukosa darah) yang terus-menerus tinggi
  3. Memiliki tekanan darah tinggi
  4. Memiliki kolesterol tinggi
  5. Sedang hamil
  6. Penggunaan produk tembakau.

Dengan menjaga kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol tetap terkendali, Anda dapat mengurangi kemungkinan terkena retinopati diabetik.

Tips mengurangi risiko retinopati diabetik

Retinopati diabetik biasanya membutuhkan waktu beberapa tahun untuk mencapai tahap yang dapat mengancam penglihatan Anda.

Oleh karena itu, deteksi dini dan penanganan sejak awal sangat penting untuk mengurangi risiko paling buruk.

Dilansir NHS, Anda dapat mengurangi risiko terkena retinopati diabetik, atau membantu mencegahnya menjadi lebih buruk, dengan :

Selain itu, melakukan skrining mata diabetes tahunan, terutama bagi penderita diabetes berusia 12 tahun ke atas, untuk mendeteksi dan mengobati masalah sejak dini.

Hal ini dilakukan karena retinopati diabetik cenderung tidak menimbulkan gejala apapun pada tahap awal.

Skrining dapat membantu mendeteksi masalah pada mata Anda, sebelum gejalanya mulai memengaruhi penglihatan.

Retinopati diabetik dapat menyebabkan kebutaan permanen jika tidak diobati, sehingga ketika masalah diketahui lebih awal, pengobatan dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko.

https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/29/210000465/6-faktor-yang-meningkatkan-risiko-retinopati-diabetik-apa-saja-

Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke