Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Kawasan Situs Arkeologikal Arab Saudi

Kompas.com - 28/05/2023, 16:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BANYAK orang tahu bahwa Petra yang berada di wilayah negara Jordania merupakan kota penting peradaban Nabatea di semenanjung Arab.

Namun tidak banyak orang termasuk saya tahu bahwa sebuah kota penting lain dari peradaban Nabatea juga berada di wilayah kerajaan yang kini disebut sebagai Arab Saudi, yaitu Hegra.

Sejarawan Ibn Batuta menyebut Hegra sebagai Al Hijr. Sementara masyarakat Arab Saudi masa kini menyebut kawasan di mana Al Hijr berada sebagai Mada’in Salih.

Pada 2008, UNESCO menetapkan Hegra sebagai kawasan situs warisan kebudayaan dunia pertama di Arab Saudi.

Di kawasan tersebut ditemukan tidak kurang dari 131 bangunan monumental dengan fasade elaboratif indah-permai yang diyakini oleh para arkeolog dahulu difungsikan sebagai nekropolis alias kawasan permakaman masyakarat Nabatea.

Petilasan arkeologikal seni rupa prasejarah di dinding gua batu pasir serta epigrafika inskripsi tertulis dengan abjad Lihyanit di puncak gunung Athleb dekat Mada’in Salih diduga malah berasal dari abad 3 sampai 2 sebelum Masehi.

Permukiman kaum Lihyanit tersebut kemudian menjadi pusat perdagangan dengan komoditas dari timur, utara dan selatan terutama minyak mur sebagai komoditas mewah yang sangat dicari.

Raja Nabatea, Al-Harith IV menetapkan Hegra sebagai ibu kota kerajaan ke dua setelah Petra. Hegra menjadi pusat urbanisasi sehingga berubah menjadi kota oasis agrikultural yang kemudian disebut sebagai Al Ula.

Kerajaan Nabatea terletak di persilangan jalur perdagangan dupa, mur dan rempah skala internasional.

Kemudian pada 106, Hegra diserbu demi dijajah oleh legion kekaisaran Romawi untuk kemudian dianggap sebagai provinsi Arabia.

Pada awal abad XXI, pemerintah kerajaan Arab Saudi membentuk Komisi Arkeologi yang melibatkan para arkeolog dari mancanegara untuk menggali demi menemukan petilasan pra sejarah mulai pada Zaman Neolitikum di mana masyarakat berburu mulai menjadi masyarakat berternak.

Kota tua Al Ula yang telah ditinggalkan oleh para penghuninya juga kembali dibangun untuk difungsikan sebagai museum hidup yang terbuka dikunjungi oleh para wisatawan domestik maupun mancanegara untuk menelusuri sejarah peradaban Arab Saudi.

Kini kawasan Mada’in Salih telah dilengkapi infrastruktur yang memadai untuk layak berperan sebagai primadona destinasi pariwisata kebudayaan Arab Saudi dengan perbendaharaan kepribadian jati diri arkeologikal tiada dua di planet bumi ini.

Sejarah peradaban umat manusia juga perlu ditinjau ulang untuk ditulis ulang berdasar penemuan-penemuan arkeologis terbaru yang setiap hari ditemukan oleh para arkeolog di kawasan situs arkeologikal Mada’in Salih.

Di samping Mada’in Salih dan Al Ula, juga Al Naslaa, Al-Balad (Jeddah), Ar-Ranadzah, Dumar al-Jandal dan Tayma resmi dimaklumatkan oleh pemerintah Arab Saudi sebagai situs arkeologikal kebanggaan Arab Saudi.

Jelas bahwa dalam hal kemahakayarayaan perbendaharaan warisan kebudayaan, Indonesia tidak kalah ketimbang Arab Saudi.

Insya Allah, pemerintah Indonesia juga akan resmi menetapkan kawasan situs arkeologikal di Gunung Padang, Candi Batujaya, Sentono, Anakalang, Leang Tedongnge dan lain-lain demi dilindungi dan diteliti sebagai warisan kebudayaan Indonesia dipersembahkan kepada masyarakat dunia. MERDEKA!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com