Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senyum Tanpa Beban Mario Dandy dan Kejanggalan Baru Kasusnya...

Kompas.com - 28/05/2023, 09:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus anak mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak, Mario Dandy Satrio terus mendapat sorotan publik.

Pasalnya, kasus ini diwarnai banyak kejanggalan sejak pertama kali terungkap pada Februari 2023.

Kini, muncul kejanggalan baru dalam penanganan kasus Mario Dandy.

Baca juga: Kasus Mario Dandy Satrio dan Terbukanya Tabir Sisi Gelap Pegawai Pajak

Dalam video yang beredar di berbagai platfom media sosial, Mario Dandy tampak memakai baju berwarna hitam dan sedang duduk di sebuah sofa.

Tak berselang lama, ia kemudian dengan santainya memasang sendiri sendiri borgol kabel ties.

Video itu pun langsung mendapat kritikan dari warganet yang menyuarakan rasa pesimisnya pada penanganan kasus tersebut.

Baca juga: [POPULER TREN] Penjelasan Polisi soal Mario Dandy Bisa Lepas-Pasang Borgol Kabel Ties Sendiri | 23 Perguruan Tinggi Dicabut Izin Operasionalnya


Senyum tanpa sesal

Sebuah video yang memperlihatkan tersangka penganiayaan D, Mario Dandy Satrio, mengenakan kanel ties sendiri di samping polisi, viral di media sosial sejak Jumat (26/5/2023).Tangkapan layar kanal YouTube Kompas TV Sebuah video yang memperlihatkan tersangka penganiayaan D, Mario Dandy Satrio, mengenakan kanel ties sendiri di samping polisi, viral di media sosial sejak Jumat (26/5/2023).

Masih dalam video yang sama, Mario kemudian sudah mengenakan baju tahanan oranye dan duduk di sofa yang sama dengan tangan yang sudah terborgol kabel ties.

Saat diwawancarai wartawan, Mario pun mengakui penyesalan atas perbuatannya.

Namun, penyesalan itu keluar dari mulut Mario seraya melempar senyum kepada penanya.

"Ada permintaan maaf buat keluarga korban atau apa Mario?" tanya seorang pria dalam video.

"Tentunya saya sangat menyesal dan saya mohon maaf," jawab Mario Dandy.

Baca juga: Kronologi Video Viral Mario Dandy Pasang Sendiri Borgol Kabel Ties

Klaim editan

Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Trunoyudo Wisnu Andiko pun mengeklaim bahwa video yang beredar adalah editan.

Menurutnya, video tersebut merupakan beberapa momen berbeda yang disatukan.

Momen pertama terjadi ketika Mario berada di dalam area ruang tahanan Polda Metro Jaya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com