Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Konser Slank di Semarang Ricuh, Kapolrestabes Sebut Aman

Kompas.com - 22/05/2023, 17:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Farid Firdaus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Konser grup band Slank di Kota Semarang, Jawa Tengah tepatnya di Stadion Diponegoro pada Minggu (21/5/2023) malam sempat ricuh.

Potongan video kericuhan konser Slank itu beredar di media sosial.

Dalam salah satu video yang diunggah oleh akun TikTok @tajoel memperlihatkan beberapa personel Slank ikut berupaya meredam kericuhan.

Drummer Slank, Bimbim tampak berseru kepada penonton berbaju hitam. Dia juga meminta kepada petugas untuk mengeluarkan penonton itu.

Sebagai informasi, konser tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kota Semarang. Konser digelar gratis.

Baca juga: Termasuk Abdee Slank, Ini Daftar Relawan Jokowi yang Jadi Komisaris BUMN

Kronologi konser Slank ricuh

Diberitakan Kompas.com, Senin (21/5/2023), animo penonton konser Slank di Semarang sangat tinggi. Bahkan, penonton yang datang melebihi kapasitas Stadion Diponegoro.

Beberapa penonton yang berada di luar stadion sempat memaksa untuk masuk saat pintu stadion sudah ditutup hingga akhirnya terjadi kericuhan.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, petugas keamanan sempat menembakkan gas air mata.

Kapolrestabes Semarang Komisaris Besar Polisi Irwan Anwar menyatakan, kericuhan saat konser Slank bisa ditangani.

"Sudah aman, enggak ada masalah. Aman," ucapnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (22/5/2023).

Terkait penggunaan gas air mata, Irwan enggan berkomentar lebih jauh.

Baca juga: Ricuh Suporter Solo di Yogyakarta, Kronologi, Permintaan Maaf Gibran hingga Tanggapan Sultan HB X

Sementara itu, salah satu warganet yang juga ikut menonton konser Slank di Semarang, Ade Bhakti mengatakan, kemungkinan gas air mata ditembakkan di luar Stadion Diponegoro.

"Kejadian (penembakan gas air mata) sepertinya di luar stadion. Dan gas air mata terbawa angin masuk," ucapnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (22/5/2023).

Adapun di dalam stadion, Ade memastikan kondisinya kondusif.

"Di dalam stadion kondusif, tiket juga sudah diskrining by sistem oleh pemkot," ujarnya.

Baca juga: Rekam Jejak Karier Abdee “Slank” hingga Jadi Komisaris Telkom

Permintaan maaf wali kota Semarang

Setelah konser, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan permintaan maaf kepada penonton yang tidak bisa masuk ke stadion untuk menyaksikan Bimbim dkk.

"Pak Kapolrestabes, Pak Dandim, Pak Kajari, dan semua yang mengawal menyaksikan Slank di sini, terima kasih. Pada Slank, semuanya, mohon maaf, kalau ada yang belum bisa masuk,” ungkapnya, dilansir dari KompasTV.

Meskipun diwarnai kericuhan, Ita mengaku tidak kapok untuk mengundang Slank lagi ke Semarang.

"Tapi nanti kita juga akan panggil lagi Slank, semoga ke depan kita bisa mengundang lagi. Ulang tahun Kota Semarang semoga semakin baik dan bergerak bersama,” ujarnya.

Baca juga: Penjelasan Tokopedia soal Penjualan Tiket Konser Coldplay di Marketplace

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

China Hukum Mati Pejabat yang Terima Suap Rp 2,4 Triliun

Tren
Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Kandungan dan Kegunaan Susu Evaporasi, Kenali Pula Efek Sampingnya!

Tren
Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Pekerja Tidak Bayar Iuran Tapera Terancam Sanksi, Apa Saja?

Tren
Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com