Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Sungai Muda Mengering yang Memicu "Panic Buying" Air Minum di Malaysia

Kompas.com - 22/05/2023, 09:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial baru-baru ini diramaikan dengan video warga Malaysia memborong air minum di rak-rak toko.

Penyebabnya adalah kekhawatiran mengeringnya Sungai Muda, di wilayah sekitar Kedah dan Penang sehingga volume air di banyak bendungan turun drastis.

Ancaman kekeringan ini akan memengaruhi lebih dari satu juta warga di kedua negara bagian tersebut. Pejabat lokal juga telah memerintahkan warganya untuk menghemat air.

Lantas, mengapa Sungai Muda ini mengering?

Baca juga: Mengenal Sungai Muda yang Memicu Warga Malaysia Berebut Air Minum di Supermarket

Pembukaan gerbang bendungan

ilustrasi sungai.iStockphoto/John_Brueske ilustrasi sungai.

Dikutip dari The Star, ancaman kekeringan Sungai Muda disebut-sebut telah di depan mata, setelah pembukaan gerbang bendungan selama akhir pekan.

Mentri Besar Kedah Datuk Seri Muhammad Sanusi Md Nor mengatakan, sensor otomatis di salah satu gerbang tak berfungsi, sehingga menyebabkan gerbang terbuka dengan sendirinya.

Akibatnya, air sungai dalam jumlah besar mengalir ke laut secara tidak terkendali sehingga Sungai Muda hampir mengering.

Bendungan itu seperti bendungan sungai yang penuh dengan pintu-pintu, serta mengatur ketinggian air di hulu untuk irigasi dan pasokan air.

Sebuah sumber di Pemerintah Penang mengungkapkan bahwa kerusakan itu terjadi antara Sabtu (13/5/2023) malam dan Minggu (14/5/2023) dini hari.

Pada Minggu pagi, air di Sungai Muda bahkan telah turun dari level normal 3 meter ke level 50 sentimeter.

Kondisi Sungai Muda yang hampir mengering ini baru pertama kali terjadi sepanjang sejarah.

Baca juga: Krisis Air Hantui 3 Negara Bagian Malaysia, Sebabkan Panic Buying Air Minum

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com