Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Loonkiito, Singa Jantan Liar Tertua di Dunia Mati Ditombak, Ini Kisahnya

Kompas.com - 13/05/2023, 20:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pihak berwenang di Kenya mengatakan, seekor singa jantan liar yang diyakini sebagai salah satu yang tertua di dunia telah mati ditombak oleh penggembala.

Dilansir dari BBC, singa yang bernama Loonkiito dan berusia 19 tahun itu tewas selepas memangsa hewan ternak di Desa Olkelunyiet pada Rabu (10/5/2023) malam.

Desa tersebut berbatasan dengan Taman Nasional Amboseli di Kenya Selatan.

"(Loonkiito adalah) singa jantan tertua di ekosistem kita dan mungkin di Afrika," ujar kelompok konservasi Lion Guardians.

Untuk diketahui, kebanyakan singa hidup hingga sekitar 13 tahun di alam liar.

Baca juga: Febrian Akhirnya Berdamai dengan Singa yang Tabrak Mobilnya di Taman Safari Prigen, Ini Ceritanya

Menurut World Wildlife Federation, hampir semua singa hidup di Afrika dengan populasi kecil di India.

Juru bicara Kenya Wildlife Service (KWS) Paul Jinaro mengatakan bahwa singa itu sudah tua, lemah, dan berkeliaran ke desa dari taman untuk mencari makanan.

Namun, Jinaro tidak dapat memastikan apakah Loonkiito termasuk singa tertua di negara itu, tetapi ia mencatat bahwa dia "sangatlah tua".

Lion Guardians, yang dioperasikan masyarakat Maasai, bertujuan melestarikan populasi singa di Taman Nasional Amboseli.

Mereka menyatakan bahwa berakhirnya musim kemarau biasanya mengarah pada peningkatan konflik antara manusia dan singa.

"Dalam keputusasaan, singa sering berpaling untuk mengambil ternak," katanya.

Baca juga: Ramai soal Singa Solo Safari Lepas dari Kandang, Ini Sanggahan Pengelola

Ditambahkan, pembunuhan Loonkiito adalah situasi sulit bagi kedua belah pihak, rakyat dan singa, dan memuji singa itu sebagai simbol ketahanan dan koeksistensi.

Paula Kahumbu, seorang pelestari satwa liar dan kepala eksekutif Wildlife Direct mengatakan, dia sedih dengan pembunuhan singa itu.

Dia pun menyerukan langkah-langkah untuk melindungi satwa liar di negara tersebut.

"Ini adalah titik puncak konflik manusia-satwa liar dan kita perlu berbuat lebih banyak sebagai negara untuk melestarikan singa, yang menghadapi kepunahan," kata Kahumbu.

Baca juga: Gajah di India Diuji Covid-19 Setelah Kematian Singa Asia akibat Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Aturan Baru, Peserta BPJS Kesehatan Bisa Naik Kelas Rawat Inap Kecuali Kategori Ini

Tren
Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Pesawat Boeing 757 Milik Donald Trump Menabrak Pesawat Komersial di Bandara Florida

Tren
4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

4 Fakta Anak Bunuh Ibu di Sukabumi, Gunakan Garpu Tanah dan Tidur dengan Bercak Darah

Tren
Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Cuaca Panas, Hindari Pakai Baju Berbahan Ini agar Tak Bau Badan

Tren
KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

KRIS BPJS Kesehatan Siap Diterapkan, Mungkinkah Iuran Dipukul Rata?

Tren
11 Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Imbas Kecelakaan Bus di Subang

11 Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Imbas Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Pemerintah Wajibkan Seluruh Penduduk Ikut BPJS Kesehatan, Bagaimana jika Tidak Mampu?

Tren
Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Berstatus DPO, Begini Ciri 3 Buronan Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa Kali Pertama dan Sekarang

Tren
Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Mengenal Spesies Ikan Baru di Pegunungan Meratus, Punya Penis di Bawah Kepala

Tren
Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Musim Haji 2024, Begini Prakiraan Cuaca di Arab Saudi dan Cara Mengeceknya

Tren
OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

OpenAI Luncurkan GPT-4o secara Gratis di ChatGPT, Apa Itu?

Tren
Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Mengenal PTN BH, Keistimewaan, dan Daftar Kampusnya

Tren
4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

4 Obat Ini Tak Boleh Diminum Bersama Jahe, Ada Hipertensi dan Diabetes

Tren
Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Pendaftaran Poltekip dan Poltekim Kemenkumham 2024: Jadwal, Persyaratan, dan Cara Daftarnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com