Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengusir Jentik-jentik Nyamuk, Ternyata Bisa Menularkan Penyakit!

Kompas.com - 06/05/2023, 07:30 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Musim hujan sering meninggalkan genangan di sekitar rumah. Meski tidak terlihat berbahaya, itu merupakan lokasi strategis bagi nyamuk berkembang biak.

Nyamuk akan menetaskan telurnya di genangan air itu. Dalam waktu singkat, jentik-jentik akan berkembang menghasilkan nyamuk yang lebih banyak.

Jika nyamuk berpotensi mengigit manusia, jentik-jentik ternyata juga dapat membahayakan kesehatan.

Baca juga: 7 Cara Mengobati Gatal karena Gigitan Nyamuk, Aman dan Mudah Diaplikasikan


Baca juga: 5 Bahan Alami untuk Mengatasi Gigitan Nyamuk

Proses dan bahaya jentik nyamuk

Menurut Departemen Kesehatan Publik Illinois (IDPH) AS, sebanyak 50-500 telur nyamuk akan menetas di atas air menjadi jentik-jentik. Larva tersebut lalu akan berkembang di bawah permukaan air dengan memakan mikroorganisme, seperti bakteri.

Seminggu kemudian, jentik-jentik akan tumbuh membentuk kepompong. Selanjutnya, hanya butuh waktu tiga hari sampai menjadi nyamuk dewasa.

Waktu hidup yang singkat menyebabkan jentik-jentik cepat berkembang. Nyamuk dewasa kemudian akan menghisap darah makhluk hidup lain, seperti manusia.

Baca juga: 7 Ciri-ciri Demam Berdarah, Apa Saja?

Akibatnya, manusia akan merasa gatal bahkan tertular penyakit menyakitkan. Kenyataannya, tidak hanya nyamuk yang membahayakan manusia.

Science Daily melaporkan, sebuah penelitian yang dilakukan di Swedia pada 2013 menunjukkan larva itu dapat mengandung virus menular, termasuk virus Sindbis penyebab Ockelbo. Penyakit ini berhubungan dengan demam, ruam, dan nyeri sendi berkepanjangan.

Di sisi lain, jentik yang tumbuh menjadi nyamuk dewasa dapat membawa virus penyebab malaria, demam berdarah, demam chikungunya, sampai kaki gajah.

Baca juga: Waspada Demam Berdarah Dengue, Kenali Gejala dan Ciri-cirinya!

Cara mengusir jentik nyamuk

Ilustrasi jentik-jentik nyamuk di kolam. (Pixabay/makamuki0)makamuki0 Ilustrasi jentik-jentik nyamuk di kolam. (Pixabay/makamuki0)
Untuk mencegah gangguan nyamuk dan membasmi jentik-jentiknya, berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:

Bersihkan genangan air

Dilansir dari Today's Home Owner, jentik membutuhkan air untuk bertahan hidup.

Larva mati di luar air karena tidak memiliki cara untuk menemukan makanan. Akhirnya, jentik mati kelaparan, dimakan predator, atau mengering.

Buat air bergelombang

Jentik nyamuk hanya bisa hidup di air tenang. Karena itu, pasanglah pompa air atau pancuran untuk membuat air bergelombang dan mengusir larva.

Pelihara ikan

Jenis ikan seperti ikan mas memakan jentik nyamuk.

Pelihara ikan merupakan salah satu cara untuk mengusir jentik. Namun, pastikan memiliki ruang dan sumber daya untuk menampung ikan dengan aman.

Baca juga: Negara Ini Tak Dihuni Nyamuk Sama Sekali, Apa Penyebabnya?

Halaman:

Terkini Lainnya

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

5 Air Rebusan untuk Atasi Jerawat, Salah Satunya Jahe dan Kunyit

Tren
[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

[POPULER TREN] Dampak La Nina bagi Indonesia | Beberapa Makanan Mengandung MIkroplastik

Tren
Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Benarkah Parkir Liar Bisa Dipidana 9 Tahun? Ini Penjelasan Ahli Hukum

Tren
10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

10 Makanan Kolesterol Tinggi yang Sebaiknya Dihindari

Tren
Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Vaksin Kanker Serviks Gratis Disebut Hanya untuk Perempuan Maksimal Usia 26 Tahun, Ini Kata Kemenkes

Tren
Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Abbosbek Fayzullaev, Pemain Uzbekistan yang Nilainya Rp 86,91 miliar

Tren
Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Ganti Oli Motor Pakai Minyak Goreng Diklaim Buat Tarikan Lebih Enteng, Ini Kata Pakar

Tren
6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

6 Suplemen yang Bisa Dikonsumsi Saat Olahraga, Apa Saja?

Tren
Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Kemenhub Pangkas Bandara Internasional dari 34 Jadi 17, Ini Daftarnya

Tren
Apakah Status BPJS Kesehatan Nonaktif jika Terlambat Bayar Iuran?

Apakah Status BPJS Kesehatan Nonaktif jika Terlambat Bayar Iuran?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com