KOMPAS.com - Musim hujan sering meninggalkan genangan di sekitar rumah. Meski tidak terlihat berbahaya, itu merupakan lokasi strategis bagi nyamuk berkembang biak.
Nyamuk akan menetaskan telurnya di genangan air itu. Dalam waktu singkat, jentik-jentik akan berkembang menghasilkan nyamuk yang lebih banyak.
Jika nyamuk berpotensi mengigit manusia, jentik-jentik ternyata juga dapat membahayakan kesehatan.
Proses dan bahaya jentik nyamuk
Menurut Departemen Kesehatan Publik Illinois (IDPH) AS, sebanyak 50-500 telur nyamuk akan menetas di atas air menjadi jentik-jentik. Larva tersebut lalu akan berkembang di bawah permukaan air dengan memakan mikroorganisme, seperti bakteri.
Seminggu kemudian, jentik-jentik akan tumbuh membentuk kepompong. Selanjutnya, hanya butuh waktu tiga hari sampai menjadi nyamuk dewasa.
Waktu hidup yang singkat menyebabkan jentik-jentik cepat berkembang. Nyamuk dewasa kemudian akan menghisap darah makhluk hidup lain, seperti manusia.
Akibatnya, manusia akan merasa gatal bahkan tertular penyakit menyakitkan. Kenyataannya, tidak hanya nyamuk yang membahayakan manusia.
Science Daily melaporkan, sebuah penelitian yang dilakukan di Swedia pada 2013 menunjukkan larva itu dapat mengandung virus menular, termasuk virus Sindbis penyebab Ockelbo. Penyakit ini berhubungan dengan demam, ruam, dan nyeri sendi berkepanjangan.
Di sisi lain, jentik yang tumbuh menjadi nyamuk dewasa dapat membawa virus penyebab malaria, demam berdarah, demam chikungunya, sampai kaki gajah.
Bersihkan genangan air
Dilansir dari Today's Home Owner, jentik membutuhkan air untuk bertahan hidup.
Larva mati di luar air karena tidak memiliki cara untuk menemukan makanan. Akhirnya, jentik mati kelaparan, dimakan predator, atau mengering.
Buat air bergelombang
Jentik nyamuk hanya bisa hidup di air tenang. Karena itu, pasanglah pompa air atau pancuran untuk membuat air bergelombang dan mengusir larva.
Pelihara ikan
Jenis ikan seperti ikan mas memakan jentik nyamuk.
Pelihara ikan merupakan salah satu cara untuk mengusir jentik. Namun, pastikan memiliki ruang dan sumber daya untuk menampung ikan dengan aman.
Gunakan bahan alami
Beberapa bahan alami, termasuk bahan-bahan di dapur, mampu membunuh kumpulan larva nyamuk. Ini antara lain ialah minyak zaitun, minyak kayu manis, cuka apel, dan bawang. Caranya, teteskan airnya ke wadah air yang dihuni jentik.
Gunakan bahan kimia
Selain bahan alami, produk kimia dapat diteteskan ke air berjentik tersebut.
Produk ini, yaitu sabun, pestisida, pemutih klorin, minyak tanah, bahkan bensin. Jentik akan mati keracunan akibat kandungan bahan kimia di air.
Tanaman pengusir nyamuk
Point2 Homes menyatakan, tanaman pengusir nyamuk dapat digunakan mengusir serangga. Selain itu, tumbuhan ini harum dan cocok menjadi hiasan rumah.
Tanaman yang bisa mengusir jentik adalah rumput serai, bunga geranium, marigold, lavender, catnip, rosemary, bahkan kemangi.
Dianjurkan ganti air 5-7 hari sekali untuk menghilangkan larva nyamuk.
Kontrol tinggi rumput
Nyamuk suka bersembunyi di rumput tinggi dan semak belukar.
Pastikan rumput di halaman rumah tidak lebih panjang dari 12 Cm. Menghilangkan sarang nyamuk akan mencegahnya berkembang biak di air.
Perangkap nyamuk
Untuk mencegah jentik-jentik, pembasmian nyamuk harus dilakukan. Caranya, gunakan pestisida atau perangkap nyamuk. Nyamuk dewasa harus dibasmi agar mengganggu siklus perkembangbiakannya. Hal ini dapat membuat populasi nyamuk berkurang.
https://www.kompas.com/tren/read/2023/05/06/073000965/cara-mengusir-jentik-jentik-nyamuk-ternyata-bisa-menularkan-penyakit-