Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Ungkap Kasus Harian Covid-19 di Dunia Menurun, tapi di Indonesia Justru Meningkat

Kompas.com - 05/05/2023, 20:00 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Satgas Covid-19 mengungkap bahwa kasus harian virus corona di dunia mengalami penurunan sejak akhir April 2023.

Hal itu berbanding terbalik dengan di Indonesia, utamanya setelah libur Lebaran.

"Pada data global, kasus harian di dunia sejak 22 April 2023 justru mengalami penurunan meskipun tidak signifikan, yaitu sebesar 1,16 persen, dengan rata-rata 56.899 kasus per hari," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, kepada Kompas.com, Kamis (4/5/2023).

"Sedangkan, melihat tren penambahan kasus Covid-19 pada Idul Fitri di 3 tahun terakhir (di Indonesia), selalu terjadi peningkatan kasus harian pasca-libur Lebaran," lanjut Wiku.

Baca juga: Indonesia Catat Kasus Covid-19 Tertinggi sejak 5 Bulan Terakhir, Ini Kata Kemenkes


Tren kasus harian Covid-19 tiga tahun terakhir

Wiku menuturkan, dalam 14 hari pasca-Lebaran pada 2021, kasus positif harian Covid-19 mengalami peningkatan 82 persen.

Pada 2022, kasus harian Covid-19 meningkat sebanyak 8 persen.

Sementara pada 2023, kata Wiku, dalam 12 hari pasca-Lebaran, kasus positif harian Covid-19 sudah meningkat lebih dari 3 kali lipat sejak hari H Lebaran.

"Dan masih mungkin terus bertambah karena secara epidemiologis prediksi puncak kasus akan terjadi setelah 14 hari setelah Lebaran," jelas Wiku.

Baca juga: Daftar Terbaru 24 Kombinasi Vaksin Covid-19 Booster

Tingkat kematian masih rendah

Sejumlah relawan mengikuti acara pelepasan relawan COVID-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (31/3/2023). RSDC Wisma Atlet Kemayoran resmi ditutup pada Jumat (31/3/2023), setelah pertama kali merawat pasien Covid-19 pada 23 Maret 2020.ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA Sejumlah relawan mengikuti acara pelepasan relawan COVID-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Jumat (31/3/2023). RSDC Wisma Atlet Kemayoran resmi ditutup pada Jumat (31/3/2023), setelah pertama kali merawat pasien Covid-19 pada 23 Maret 2020.

Menurutnya, meskipun kenaikan kasus harian Covid-19 pada 2023 lebih tinggi, namun fatality rate atau tingkat kematian masih lebih rendah dibandingkan 2021 dan 2022.

Dia menjelaskan, terdapat lima provinsi penyumbang penambahan kasus harian tertinggi medio 22 April-3 Mei 2023, yakni:

  1. DKI Jakarta
  2. Jawa Barat
  3. Jawa Timur
  4. Jawa Tengah
  5. Banten.

"Sebagian besar provinsi tersebut merupakan provinsi yang menjadi destinasi tujuan mudik terbanyak tahun ini (2023)," papar Wiku.

Baca juga: Saat Kasus Covid-19 Terus Menanjak Usai Lebaran 2023...

Masyarakat diimbau tenang dan tidak panik

Lebih lanjut, Wiku mengatakan, Satgas Covid-19 masih memberlakukan kebijakan SE PPDN Nomor 24 Tahun 2022 dan PPLN Nomor 25 Tahun 2022 untuk menekan kasus dan meningkatkan herd immunity masyarakat melalui vaksinasi.

Kepada masyarakat, Wiku mengimbau untuk tetap tenang dan tidak perlu panik.

"Adanya kenaikan kasus bertanda kita harus memperketat protokol kesehatan kembali, khususnya memakai masker serta menjaga tubuh kita agar tetap fit dengan makan-makanan sehat, cukup istirahat serta aktif berolahraga," tandasnya.

Baca juga: Penyebab Kasus Covid-19 Lampaui 1.000 Usai Lebaran 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com