Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kasus Covid-19 Lampaui 1.000 Usai Lebaran 2023

Kompas.com - 26/04/2023, 09:26 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka harian Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan melebihi 1.000 kasus usai Lebaran 2023.

Dilansir dari laman covid19.go.id, bertambah 1.167 orang terkonfirmasi Covid-19 pada Selasa (25/4/2023). Sehingga, total akumulatifnya ada 6.765.727 orang terkonfirmasi positif terinfeksi Covid-19.

Terdapat penambahan kasus sembuh sebanyak 841 orang. Jadi, total akumulatif ada 6.593.639 pasien dinyatakan negatif Covid-19 hingga kini di Indonesia.

Sementara itu, angka kasus meninggal dunia bertambah 8 orang. Total akumulatifnya ada 161.190 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

Baca juga: Covid-19 Subvarian Arcturus Naik Status Jadi Variant of Interest, Apa Itu dan Bagaimana Dampaknya?


Lantas, apa penyebab kasus Covid-19 melebihi 1.000 usai Lebaran 2023?

Penyebab meningkatnya kasus Covid-19

Ilustrasi varian Covid-19wir_sind_klein/PIXABAY Ilustrasi varian Covid-19

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 usai Lebaran 2023 dipicu subvarian Arcturus.

"Adanya subvarian Arcturus," ujar Nadia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (26/4/2023) pagi.

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Apabila hendak bepergian, pastikan tubuh dalam kondisi fit.

"Kalau sakit segera tes dan isolasi, jangan memaksa bepergian," kata dia.

Selain itu, masyarakat diimbau untuk menggunakan masker jika berada di tempat yang padat atau kerumunan.

Baca juga: Jelang Mudik, Marak Jasa Tembak Vaksin Covid-19 Tanpa Suntik Diklaim Tembus Aplikasi Satu Sehat, Kemenkes: Hati-hati Penipuan!

Gejala varian Covid-19 Arcturus

Sejumlah gejala dari varian yang memiliki nama lain XBB 1.16 ini antara lain:

  • Kasus konjungtivitis (mata merah) terutama pada anak-anak
  • Demam atau menggigil
  • Batuk
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Kelelahan
  • Nyeri otot atau tubuh
  • Sakit kepala
  • Kehilangan rasa atau bau
  • Sakit tenggorokan
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Mual atau muntah
  • Diare.

Terpisah, Juru Bicara Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, saat ini belum cukup informasi dan data untuk menarik kesimpulan ihwal penyebab meningkatnya kasus Covid-19.

"Untuk menyimpulkan sesuatu keadaan, perlu melihat trend kasus dalam kurun waktu 1-2 minggu bahkan 1 bulan," ujar Wiku, kepada Kompas.com, Rabu pagi.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, Apakah Disebabkan Subvarian Baru Arcturus?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

5 Negara yang Tak Punya Bandara, Bagaimana Cara ke Sana?

Tren
Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Kata Media Asing soal Indonesia Vs Guinea, Ada yang Soroti Kartu Merah Shin Tae-yong

Tren
Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com