Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Menurunkan Berat Badan Setelah Hari Raya

Kompas.com - 23/04/2023, 21:00 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam merayakan Idul Fitri, Muslim akan berpesta dengan makanan lezat yang tinggi karbohidrat, zat gula, juga kolesterol.

Mencicipi banyak makanan enak dan gratis sepanjang Hari Raya memang menyenangkan. Namun, lantas bagaimana dengan kondisi tubuh?

Terlalu banyak makan makanan khas Idul Fitri bisa membuat berat badan bertambah. Risikonya, sejumlah penyakit akan menghantui, misal obesitas, diabetes, atau hipertensi.

Berikut cara yang bisa digunakan untuk menurunkan berat badan dan menjaga tubuh tetap fit setelah Idul Fitri.

Baca juga: 3 Penyakit yang Kerap Muncul Usai Menyantap Makanan Lebaran, Apa Saja?


Latihan makan perlahan

Dilansir dari Times of India, kita sebaiknya menahan diri dan makan perlahan selama perayaan Idul Fitri.

Cara ini akan membantu kita mengenali sinyal tubuh saat mulai merasa kenyang. Perhatikan sinyal-sinyal ini agar tidak makan berlebihan setelah merasa kenyang.

Kontrol porsi

Saat berpuasa selama bulan Ramadhan, tubuh kita akan beradaptasi dengan jadwal puasa. Hal ini membuat konsumsi makanan yang tinggi garam dan sarat lemak tidak baik untuk tubuh.

Solusinya, mulailah mengonsumsi makanan dalam porsi yang lebih kecil dan kurangi jarak interval antara waktu makan. Jika ingin menjaga berat badan, perbanyak makan buah dan sayuran segar sebelum makan makanan ringan berkalori tinggi.

Baca juga: Kerap Mengisi Kaleng Khong Guan Saat Lebaran, Bagaimana Sejarah Rengginang?

Terapi air

Ilustrasi seorang wanita minum air putih.Freepik Ilustrasi seorang wanita minum air putih.
Minum segelas air akan berdampak positif bagi tubuh kita. Disarankan rutin minum dua gelas air sebelum makan. Hal ini akan mengurangi asupan makanan dan menurunkan keinginan untuk makan lebih banyak.

Selain itu, tubuh yang terhidrasi akan meningkatkan pengeluaran energi yang berarti bisa membakar kalori lebih cepat.

Berjalan selama 30 menit setiap hari

Selain memperhatikan makanan, aktivitas fisik juga wajib diperhatikan. Jika latihan fisik secara maksimal sulit dilakukan, cobalah berjalan selama tiga puluh menit setiap hari. Kegiatan ini bermanfaat untuk menjaga berat badan tetap seimbang.

Setelah kondisi tubuh lebih kuat, tambah latihan dengan lari dan lompat tali ke dalam rutinitas sehari-hari.

Pantau siklus tidur

Ilustrasi tidur nyenyak.Unsplash Ilustrasi tidur nyenyak.
Bangun pagi-pagi selama bulan Ramadhan mungkin membuat siklus tidur tidak teratur. Kurang tidur justru dapat meningkatkan obesitas pada anak-anak dan orang dewasa.

Jadi pastikan tidur tepat waktu setiap malam dan matikan perangkat elektronik satu jam sebelum tidur.

Momen Idul Fitri tidak bisa lepas dari makanan enak, apalagi setelah berpuasa selama Ramadhan. Meski begitu, jangan sampai berat badan tidak terkontrol dan kesehatan tubuh terganggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Bukan Mei 2024, Ini Badai Matahari Terkuat yang Pernah Tercatat dalam Sejarah

Tren
Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Benarkah Minum Vitamin Sebelum Makan Picu Mual dan Muntah? Ini Kata Guru Besar UGM

Tren
Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 15-16 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

[POPULER TREN] Potensi Cuaca Ekstrem 14-15 Mei | Dampak Berhenti Minum Teh Sebulan

Tren
Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai 'Juara'

Saat Real Madrid Daftar Jadi Polisi, Tak Ingin Menyerah sampai "Juara"

Tren
NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com