Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Istana Batu Tulis, Tempat Mega Umumkan Ganjar sebagai Capres PDI-P

Kompas.com - 21/04/2023, 14:04 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) 2024.

Pencapresan ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pada Jumat (21/4/2023) di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.

"Maka pada jam 13.45, dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim menetapkan saudara Ganjar Pranowo, sekarang adalah Gubernur Jawa Tengah sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," ucap Mega.

Baca juga: Survei Nama-nama Capres Potensial di 2024, Ganjar Nomor 1

Bagi Megawati, Istana Batu Tulis menjadi bagian penting dalam perjalanan politiknya.

Sebab, Megawati kerap menggunakan istana tersebut sebagai tempat konsolidasi politik nasional.

Baca juga: PDI-P Dinilai Berpeluang Kecil Gabung dalam Koalisi Besar All Jokowis Men, Apa Alasannya?

Sejarah Istana Batu Tulis

Berdiri di atas lahan seluas 3,8 hektar, nama sebenarnya kompleks bangunan ini adalah Hing Puri Bima Cakti.

Sejarah mencatat, istana Batu Tulis dibangun pada 1702 setelah adanya kunjungan seorang ahli gunung berapi bernama Abraham Van Riebeeck.

Kedatangan Van Riebeeck ini bertujuan untuk memeriksa kondisi Buitenzorg (Bogor) usai letusan Gunung Salak pada 1699.

Ia pun diizinkan mendirikan bangunan sebagai tempat peristirahatan untuk memantau aktivitas Gunung Salak. Lokasinya tak jauh dari Prasasti Batu Tulis.

Tempat peristirahatan Van Riebeeck ini merupakan cikal bakal dari Istana Batu Tulis.

Baca juga: Asal-usul Istana Bogor, dari Buitenzorg hingga Jadi Tempat Kediaman Presiden

Presiden Joko Widodo saat bertemu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Selasa (12/6/2018).Istimewa Presiden Joko Widodo saat bertemu Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Selasa (12/6/2018).

Pada era 1960-an, Presiden Soekarno membeli tanah di sekitar peristirahatan itu dan membangunnya untuk rumah tinggal.

Berdasarkan cerita warga sekitar, Bung Karno kerap menginap di Istana Batu Tulis dan bercengkerama dengan warga.

Setalah Bung Karno meninggal, Istana Batu Tulis diambil alih oleh pemerintah Orde Baru.

Pada era Presiden Abdurrahman Wahid, pengelolaan Istana Batu Tulis dikembalikan kepada ahli waris Bung Karno.

Baca juga: Survei Nama-nama Capres Potensial di 2024, Ganjar Nomor 1

Melahirkan keputusan politik Megawati

Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.Istimewa Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com