Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerat Utang Proyek Megah Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Kompas.com - 13/04/2023, 08:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proyek kereta cepat pertama di Indonesia dengan rute Jakarta-Bandung, tak kunjung selesai.

Dimulai pada 2016, pembangunan kereta cepat sedianya akan rampung pada 2018 dan mulai beroperasi pada 2019.

Hingga akhir Maret 2023, progres pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung mencapai 88,8 persen dan akan dijadwalkan akan diresmikan pada Agustus 2023.

Baca juga: 5 Fakta Seputar Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Selain target pembangunan yang molor, proyek tersebut juga mengalami pembengkakan hingga 1,2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18 triliun.

Angka tersebut merupakan hasil audit dari setiap negara dan disepakati bersama-sama.

Dengan demikian, total biaya proyek ini sejak 2016 mencapai 7,27 miliar dollar AS atau sekitar Rp 108 triliun, dikutip dari Kompas.id.

Baca juga: Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung Cuma 46 Menit, Berapa Kecepatannya?


Proyek kereta cepat berasal dari pinjaman China

Namun, pembengkakan biaya ini tak akan berpengaruh pada rentang waktu hingga tercapainya titik impas (breakeven point), yaitu 38 tahun.

Masa konsesi pun tak berubah, yakni tetap 80 tahun.

Padahal, proyek tersebut mulanya direncanakan akan menelan biaya sekitar Rp 85 triliun.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Target Molor Terus dan Tak Sesuai Janji

Sebagai informasi, komposisi pembiayaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung adalah 75 persen berasal dari pinjaman China melalui China Development Bank (CDB).

Sisanya merupakan setoran modal dari konsorsium dua negara, yakni Indonesia-China.

Dengan pembagian ini, konsorsium BUMN Indonesia menyumbang 60 persen dan 40 persen berasal dari konsorsium China.

Baca juga: Kereta Teknis di Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Anjlok, Begini Penjelasan KCIC

Lobi Luhut terkait bunga pinjaman

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan meninjau serta melakukan uji coba LRT Jabodebek di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (31/3/2023).Dokumentasi Humas LRT Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan meninjau serta melakukan uji coba LRT Jabodebek di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Pemerintah belum lama ini juga telah sepakat meminjam China sebesar 50 persen dari total pembengkakan, yakni sebesar 560 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,3 triliun.

Akan tetapi, bunga yang ditawarkan oleh China adalah sebesar 3,4 persen per tahun.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com