Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebenarnya telah melobi China untuk mengurangi bunga pinjaman itu menjadi 2 persen.
Sayangnya, China enggan menurunkan bunga pinjaman tersebut.
"Ya maunya kita kan 2 persen, tapi kan enggak semua kita capai. Karena kalau pinjam keluar juga bunganya itu sekarang bisa 6 persen," kata Luhut di Jakarta dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Rabu (12/4/2023).
"Jadi kalau kita dapat 3,4 persen misalnya sampai situ ya we're doing okay, walaupun tidak oke-oke amat," sambungnya.
Padahal, China dulunya menawarkan bunga utang sebesar 2 persen per tahun, dengan skema bunga tetap selama 40 tahun pertama.
Dengan demikian, proyek kereta cepat Jakarta-Indonesia kini menyisakan segudang utang Indonesia terhadap China, dimulai dari utang pokok, utang pembengkakan biaya pembangunan, dan kewajiban membayar bunga tahunan.
Baca juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mau Pakai APBN, Apa Dampaknya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.