Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Pasien Penyakit Kronis Berpuasa Selama Ramadhan?

Kompas.com - 24/03/2023, 14:05 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini, umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Di bulan suci ini, Muslim akan menahan makan dan minum sejak Matahari terbit hingga terbenam.

Ibadah ini mungkin biasa dilakukan orang-orang yang sehat. Namun, kondisinya akan berbeda bagi pasien penyakit kronis.

Mereka merupakan pasien yang menderita suatu penyakit dalam jangka waktu lama, antara lain seperti penyakit jantung, diabetes, hipertensi, dan kanker.

Dalam situasi tertentu, gejala penyakit yang diderita pasien kronis dapat sewaktu-waktu kambuh dan membahayakan kondisinya.

Lalu, bisakah pasien penyakit kronis menjalankan puasa selama Ramadhan?

Baca juga: Bolehkah Penderita Diabetes Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya


Tanggapan dokter

Dokter penyakit dalam dan Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia Andi Khomeini Takdir mengatakan, pasien penyakit kronis dapat berpuasa selama Ramadhan tergantung penyakit yang diderita.

"Misal, penyakit kronis itu hipertensi. Kalau dia terkontrol dengan baik, obatnya diminum dengan rutin, silakan," jelasnya kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Namun, menurut Andi, pasien diabetes akan sulit menjalankan puasa saat Ramadhan. Ini karena berpuasa dapat membuat gula darahnya tidak terkontrol, bisa sangat rendah atau malah tinggi.

"Kalau angka gula darah pasien diabetes sekitar 250, masih bisa berpuasa. Tapi di atas itu, tidak dianjurkan," lanjutnya.

Baca juga: Bolehkah Tes Antigen dan PCR Saat Puasa Ramadhan?

Pengobatan pasien kronis saat puasa

Sementara itu, Guru Besar Fakultas Farmasi UGM Zullies Ikawati menjelaskan bahwa beberapa penyakit kronis memerlukan pengobatan secara terus-menerus, seperti penyakit diabetes, epilepsi, asma, dan hipertensi.

"Untuk mereka yang tetap ingin berpuasa, perlu dilakukan pemantauan yang lebih ketat terkait dengan perubahan jadwal pemberian obatnya dan kondisi penyakitnya," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat.

Sama seperti Andi, Zullies menyatakan bahwa penderita diabetes sebaiknya tidak puasa karena berisiko mengalami kadar gula darah rendah (hipoglikemia) pada saat puasa atau kelebihan kadar gula darah (hiperglikemia) pada saat berbuka puasa.

Namun, pasien yang ingin berpuasa dapat menggunakan obat metformin yang harus diminum 2 dosis saat buka puasa dan satu dosis saat sahur. Obat semacam acarbose juga relatif aman karena kurang menyebabkan hipoglikemi.

Selain itu, menurutnya, pasien dengan penyakit kronis seperti hipertensi, asma, dan epilepsi yang harus menggunakan obat secara teratur dapat tetap berpuasa dengan mengatur waktu minum obat saat berbuka dan sahur.

"Minta kepada dokter untuk memberikan obat-obat yang bersifat aksi panjang sehingga cukup diminum sekali atau dua kali sehari," lanjutnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com