Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kondisi Lingkungan yang Meningkatkan Risiko Stroke, Apa Saja?

Kompas.com - 18/03/2023, 19:15 WIB
Erwina Rachmi Puspapertiwi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Stroke terjadi saat aliran darah menuju otak terhambat sehingga tidak menyalurkan oksigen.

Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyumbatan (stroke iskemik) atau kebocoran pada pembuluh darah (stroke hemoragik).

Salah satu hal yang memicu gangguan pada pembuluh darah adalah akibat menderita tekanan darah atau kolesterol tinggi. Keduanya dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi.

Namun, tidak hanya itu. Faktor lingkungan, termasuk polusi dan cuaca, ternyata juga memicu seseorang terkena stroke.

Dilansir dari Health Central, berikut 6 kondisi lingkungan yang berisiko menyebabkan stroke.

Baca juga: Benarkah Merokok Bisa Sebabkan Stroke?


1. Polusi udara

Penelitian yang dilakukan di China membuktikan, polusi udara dapat menyebabkan munculnya penyakit seperti stroke dan gagal jantung. Kondisi yang sama akan dialami oleh seorang perokok.

Saat bahan kimia dari polusi udara terhirup dan berada di paru-paru, zat itu akan mengurangi oksigen dalam darah. Hal ini menyebabkan tekanan darah naik dan risiko terkena stroke meningkat.

2. Udara dingin

Udara dingin yang muncul di akhir tahun atau saat musim gugur dan musim dingin dapat menyebabkan seseorang terkena flu. Di saat yang sama, flu cenderung meningkatkan risiko stroke.

Para peneliti dari American Heart Association menyatakan bahwa kondisi ini terutama terjadi pada stroke iskemik. Dalam kondisi flu, darah dapat menggumpal sehingga suplai darah dan oksigen ke otak terhambat.

3. Berada di ketinggian

Orang yang biasa tinggal di dataran rendah berisiko terkena stroke saat berada terlalu lama di wilayah dataran tinggi, seperti gunung.

Aktivitas fisik di tempat yang lebih tinggi memberi tekanan tambahan pada jantung. Hal ini membuat seseorang butuh lebih banyak oksigen padahal pasokannya di dataran tinggi lebih sedikit.

Di sisi lain, ada penelitian yang membuktikan bahwa hidup di daerah dataran tinggi sebenarnya mengurangi risiko terkena stroke. Ini terjadi karena lama-lama jantung menjadi lebih kuat dan beradaptasi dengan wilayah yang memiliki lebih sedikit oksigen.

Baca juga: 8 Makanan dan Minuman yang Bisa Menyebabkan Stroke, Batasi Pengonsumsiannya

4. Polusi suara

Ilustrasi tetangga berisik.SHUTTERSTOCK / New Africa Ilustrasi tetangga berisik.
Jalanan yang berisik memang dapat dianggap sebagai gangguan. Namun ternyata, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kebisingan juga dapat meningkatkan risiko kesehatan.

Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang terpapar suara lalu lintas jalanan yang berisik dalam waktu lama akan mengalami peningkatan risiko terkena penyakit jantung iskemik dan stroke.

Kondisi ini mungkin disebabkan karena orang itu lebih banyak merasa stres sehingga meningkatkan peradangan dalam tubuhnya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Ada Fenomena Matahari di Atas Kabah pada 27-28 Mei 2024, Pukul Berapa?

Ada Fenomena Matahari di Atas Kabah pada 27-28 Mei 2024, Pukul Berapa?

Tren
8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

8 Manfaat Lemak Sehat untuk Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Jantung dan Otak

Tren
Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Menyoroti Penerbangan Jemaah Haji Indonesia yang Diwarnai Sejumlah Masalah...

Tren
Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Diduga Buntuti Jampidsus Kejagung, Apa Tugas Densus 88 Sebenarnya?

Tren
9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

9 Tanda Darah Tinggi di Usia 20-an, Bisa Picu Serangan Jantung dan Stroke

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 26-27 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

[POPULER TREN] Kronologi Jampidsus Kejagung Dibuntuti Densus 88 | Rumput GBK Disorot

Tren
Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Daftar Lengkap Urutan Film Mad Max, Terbaru Furiosa

Tren
Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Aktif di Malam Hari, Berikut 10 Spesies yang Termasuk Hewan Nokturnal

Tren
Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Kisah Mat Bin Mat Suroh, Bertaruh Nyawa Selamatkan Kereta Api dari Kecelakaan Fatal

Tren
12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

12 Jenis Kanker yang Paling Sering Menyerang Pria, Apa Saja?

Tren
Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di 'Gerbang Cinta' Masjid Nabawi

Kisah Pasutri Berangkat Haji Beda Kloter, Bertemu di "Gerbang Cinta" Masjid Nabawi

Tren
Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Jarang Disadari, Ini Efek Samping Vitamin C jika Dikonsumsi Berlebihan

Tren
3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

3 Perbedaan People Water's Forum dan World Water Forum, Sama-sama Digelar di Bali Tahun Ini

Tren
450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

450 Bus Shalawat Siap Antar Jemaah Haji di Mekkah, Ini 22 Rutenya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com