Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pele Meninggal karena Kanker Usus Besar, Ini Penyebab dan Gejalanya

Kompas.com - 30/12/2022, 18:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyebab meninggalnya legenda sepakbola Brasil, Edson Arantes do Nascimento atau yang akrab disapa Pele akhirnya terkuak.

Dia mengembuskan napas terakhirnya di usia 82 tahun setelah berjuang melawan kanker usus besar yang sudah diidapnya sejak 2021 lalu.

Bahkan, Pele sempat dirawat secara intensif selama satu bulan belakangan untuk sembuh dari penyakit kronis yang dideritanya.

Namun, apa daya. Pencetak 77 gol untuk Selecao ini akhirnya dinyatakan meninggal dunia di RS Albert Einstein, Sao Paulo, Brasil.

Pele tutup usia pada Jumat (30/12/2022) dini hari WIB atau Kamis waktu setempat.

Lalu, apa itu kanker usus besar dan apa saja penyebab dan gejala yang dirasakan penderitanya?

Baca juga: Legenda Sepak Bola Pele Meninggal Dunia, Ini Deretan Mobil Koleksinya

Apa itu kanker usus besar?

Dilansir dari Cleveland Clinic, kanker usus besar atau kanker kolorektal adalah kanker yang dimulai di usus besar.

Usus besar adalah saluran yang panjang dan mempunyai fungsi untuk membantu mengalirkan makanan yang sudah dicerna ke rektum (bagian terakhir dari usus besar) dan keluar dari tubuh.

Perlu diketahui bahwa jenis kanker ini berkembang dari pertumbuhan tertentu atau polip (gumpalan) pada lapisan usus besar.

Orang yang memiliki risiko terkena kanker usus besar sebaiknya segera memeriksakan diri lantaran penyakit ini begitu ganas.

Baca juga: Disebut Raja Sepak Bola, Berapa Sebenarnya Rekor Gol Pele?

Butuh waktu berkembang 10 tahun

Masih dari sumber yang sama, dinding usus besar ternyata terdiri dari jaringan, lapisan selaput lendir, termasuk otot.

Kanker usus besar dapat dimulai dari mukosa atau lapisan terdalam pada usus besar.

Bagian tersebut terdiri dari sel-sel yang mampu membuat dan melepaskan lendir, tak terkecuali cairan lainnya.

Perubahan pada sel-sel dapat menimbulkan terjadinya polip pada usus besar dan hal ini berisiko berkembang menjadi kanker.

Perlu waktu sekitar sepuluh tahun untuk kanker berkembang di polip usus dan kanker usus besar yang tidak terdeteksi dapat menjalar ke bagian tubuh lain.

Halaman:

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com