KOMPAS.com - Karena kaya nutrisi, susu menjadi sumber gizi masyarakat dunia sejak ribuan tahun lalu. Namun hati-hati, ada bahaya dari kebiasaan minum susu terlalu banyak.
Sejak masa 8000 SM, sapi dan domba sudah dijinakkan untuk diambil daging, susu juga bulunya.
Sekitar abad 5000 SM, susu baru mulai dikenal bebas oleh masyarakat Eropa dan dijadikan sebagai minuman sehat di pagi hari.
Selepas masyakarat Eropa memiliki kebiasaan minum susu, maka susu menjadi kian populer dan menyebar ke seluruh sudut dunia.
Dilansir dari Healthline, susu memiliki zat gizi lengkap yang tak didapatkan di sumber minuman lain. Seperti kalsium, folat, magnesium, vitamin A, vitamin B12, zinc juga protein.
Selain itu susu juga mengandung selenium, vitamin B-6, vitamin E, vitamin K, niacin, thiamin, roboflavin, juga lemak.
Apa saja manfaat susu? Adakah efek sampingnya?
Baca juga: Apakah Rutin Minum Susu Bisa Membuat Otak Lebih Tajam?
Susu memiliki daftar amat panjang jika kita ingin mengulik manfaatnya bagi kesehatan tubuh.
Mulai dari menyehatkan tulang dan gigi, menyehatkan jantung, mencegah diabetes, menjaga kesehatan mata dan menguatkan sistem imun.
Namun di samping itu, susu juga bisa memberikan efek negatif jika kita salah takaran dalam mengonsumsinya.
Berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa muncul akibat mengonsumsi susu secara berlebihan:
Karena susu mengandung kalori dan lemak tinggi, maka bukan hal tak mungkin jika susu bisa menaikkan berat badan secara cepat. Apalagi, jika kita mengonsumsi susu secara berlebihan.
Susu membuat kenyang, seringkali hal ini membuat kita jadi malas makan. Padahal susu tak memiliki kandungan serat. Jadi ketika tubuh menolak makan karena kenyang akan susu, saluran cerna pun akan kekurangan asupan serat.
Imbasnya, akan lahir berbagai gangguan pencernaan seperti sembelit.
Selain itu, dilansir dari Healthshots, ketika kita kebanyakan minum susu dan tubuh tak bisa merombak laktosa secara sempurna, maka laktosa akan terus mengendap di saluran cerna dan akhirnya ditangani oleh bakteri usus. Hal ini bisa memicu perut begah, kram perut, juga diare.