Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Berusia 50 Tahun ke Atas yang Tidur Kurang dari 5 Jam, Lebih Berisiko Kena Penyakit Kronis

Kompas.com - 20/10/2022, 20:30 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah studi yang baru diterbitkan membuktikan, orang berusia 50 tahun ke atas yang tidur lima jam atau kurang pada malam hari berisiko lebih besar terkena berbagai penyakit kronis seiring bertambahnya usia.

Dilansir dari CNN, 18 Oktober 2022, hal itu jika dibandingkan dengan orang berusia sama, tetapi mendapatkan waktu istirahat pada malam hari yang lebih lama.

Studi yang diterbitkan di jurnal PLOS Medicine ini mengamati hampir 8.000 pegawai negeri di Inggris yang tidak memiliki penyakit kronis pada usia 50 tahun.

Para peneliti meminta para peserta untuk melaporkan berapa lama waktu tidur yang mereka dapatkan.

Bagi mereka pada usia 50, yang tidurnya lima jam atau kurang semalam, menghadapi risiko 30 persen lebih tinggi terkena beberapa penyakit kronis dari waktu ke waktu daripada mereka yang tidur setidaknya tujuh jam semalam.

Pada usia 60, risikonya meningkat 32 persen dan pada usia 70, risikonya 40 persen lebih besar.

Baca juga: Zebra Tak Bisa Tidur jika Sendirian, Mengapa?


Penyakit kronis efek kurang tidur

Penyakit yang dimaksud antara lain, diabetes, kanker, penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, penyakit paru obstruktif kronik, penyakit ginjal kronis, penyakit hati, depresi, demensia, gangguan mental, parkinson, dan radang sendi.

"Durasi tidur pendek di usia paruh baya dan usia tua dikaitkan dengan risiko lebih tinggi timbulnya penyakit kronis dan multimorbiditas," studi menyimpulkan.

"Temuan ini mendukung promosi tidur yang baik pada pencegahan primer dan sekunder dengan menargetkan kondisi perilaku dan lingkungan yang memengaruhi durasi dan kualitas tidur."

Sharon Cobb, yang telah bekerja pada penelitian soal waktu tidur dan tidak terlibat dengan studi baru, mengatakan, itu penting karena memberikan lebih banyak bukti bahwa tidur dan kondisi kronis terkait.

"Saya pikir untuk waktu yang lama, kami telah menekankan bahwa Anda perlu tidur. Tapi sekarang kita mulai benar-benar mendorong ke depan. Ada lebih banyak literatur yang keluar bahwa tidur dapat memengaruhi lebih dari sekedar kesehatan mental. Ini juga memengaruhi lebih banyak penyakit penyerta," kata Cobb.

Baca juga: Merasa Tiba-tiba Jatuh saat Tidur, Benarkah Tanda Akan Meninggal?

Pentingnya kualitas dan durasi tidur

Cobb menunjukkan bahwa durasi waktu tidur itu penting, begitu juga kualitas, sebuah faktor yang tidak ditangkap oleh penelitian ini.

Studi ini juga tidak menjelaskan apa yang mungkin menyebabkan kondisi kronis di antara orang-orang yang tidur lima jam atau kurang.

Penelitian lain telah menunjukkan bahwa tidur adalah proses restoratif yang memproduksi dan mengatur hormon dalam tubuh, jelas Adam Knowlden, seorang profesor ilmu kesehatan di University of Alabama, yang tidak terlibat dalam penelitian baru tetapi mengerjakan studi tidur yang berbeda.

Hormon mengatur hal-hal seperti nafsu makan, metabolisme, dorongan seks, tekanan darah dan detak jantung, suhu tubuh, dan ritme sirkadian.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com