Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasa Tiba-tiba Jatuh saat Tidur, Benarkah Tanda Akan Meninggal?

Kompas.com - 16/10/2022, 17:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan soal tiba-tiba merasa jatuh saat tidur, viral di media sosial Twitter. Twit itu diunggah oleh akun ini pada Jumat (14/10/2022).

Dalam twit tersebut, disebutkan bahwa ketika seseorang merasa jatuh pada saat sedang tidur itu merupakan tanda bahwa orang tersebut hampir mati. Hal itu lantaran aliran darah dan napasnya mendadak berhenti.

"Ketika kamu anda jatuh saat tidur, itu karena otakmu membuat kejutan. Mengapa? Itu karena darah dan nafasmu berhenti. Jadi kalau kamu terbangun dan berpikir kamu jatuh, berarti kamu hampir mati dan otakmu menyelamatkanmu," tulis narasi unggahan tersebut.

Dialami oleh warganet lain

Sensasi merasa jatuh saat tidur adalah hal yang kerap dialami oleh sebagian besar orang. Oleh karena itu, tidak heran jika unggahan tersebut mendapat perhatian warganet twitter.

"Berarti aku sering hampir mati dong ya," tulis salah seorang pengunggah.

Hingga Sabtu (15/10/2022), unggahan tersebut telah dikomentari oleh lebih dari 700 warganet, dibagikan kepada 2.728 akun, dan disukai oleh 26.300 pengguna Twitter.

Lantas, benarkah merasa jatuh saat tidur tanda hampir mati karena berhentinya aliran darah dan napas?

Baca juga: Viral, Video Orang Tidur Pulas dan Sulit Dibangunkan, Apa Penyebabnya?

Penjelasan dokter

Dokter sekaligus Praktisi Kesehatan Tidur dan Konsultan Utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran, Andreas Prasadja membantah keabsahan unggahan tersebut.

"Tidak benar," ujarnya, saat dihubungi oleh Kompas.com, Sabtu (15/10/2022).

Menurut Andreas, sensasi ketika merasa jatuh saat tidur itu adalah hypnic jerk yang terjadi karena gerakan kaki.

"Namanya hypnic jerk. Kaki bergerak kaget karena lompatan pada syaraf reticular di batang otak," jelas Andreas.

Sensasi ketika merasa jatuh saat tidur itu juga bukan disebabkan karena berhentinya aliran darah dan napas.

"Jika nafas terhenti, bangun dengan tersedak karena sesak, itu sleep apnea. Ngorok," kata dia.

Sementara sleep apnea dan hypnic jerk menurut Andreas adalah dua hal yang berbeda meskipun keduanya sama-sama merupakan jenis dari gangguan tidur.

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Utas yang Menyebut Posisi Tidur Bisa Meringankan Rasa Sakit

Apa itu hypnic jerk?

Dilansir dari Sleep Foundation, hypnic jerk adalah gerakan otot yang terjadi secara tidak disengaja dan tiba-tiba saat Anda sedang tidur.

Gerakan ini terjadi secara acak dan mempengaruhi salah satu sisi tubuh, seperti lengan kiri dan kaki kiri.

Umumnya, hypnic jerk terjadi ketika transisi antara terjaga menuju ke tidur.

Selain gerakan otot yang bisa membuat Anda tersentak saat tidur, hypnic jerk juga memberikan sensasi atau gambaran halusinasi atau mimpi di mana Anda seolah-olah merasa terjatuh.

Tak hanya merasa seolah-olah terjatuh, halusinasi itu juga bisa berbentuj silau lampu yang mendadak menyala, mendengar suara benturan, derak, atau gertakan.

Bagi sebagian besar, hypnic jerk tidak menimbulkan rasa sakit meskipun beberapa orang lainnya melaporkan sensasi kesemutan atau nyeri.

Hypnic jerk bisa terasa berbeda pada waktu yang berbeda. Terkadang gangguan tidur dini terasa cukup kuat sehingga membangunkan tidur Anda.

Sensasi ini bisa terjadi pada usia berapa pun. Namun, lebih sering terjadi pada orang dewasa.

Baca juga: Mengapa Kita Bangun Tidur dengan Wajah Jelek? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com