Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

14 Rumah Sakit Rujukan Gangguan Ginjal Akut dan 8 Lab Rujukan di RI

Kompas.com - 20/10/2022, 12:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kasus gagal ginjal akut atau acute kidney injury (AKI) di Indonesia tengah menjadi perhatian masyarakat.

Hingga kini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama lembaga terkait masih melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab tunggal dari kasus ini.

Terkait kejadian ini, Kemenkes mengimbau kepada masyarakat untuk waspada. Sebab, gangguan ginjal akut ini menyerang anak usia kurang dari 6 tahun.

Baca juga: Larangan Obat Sirup, Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius, dan Pandangan Ahli Farmasi...


Gejala gagal ginjal akut

Selain itu, orangtua juga perlu membawa balita ke fasilitas kesehatan terdekat jika anak memiliki gejala penurunan jumlah air kencing, bahkan tidak buang air kecil sama sekali dalam 6 jam.

Gejala tersebut bisa disertai atau tanpa disertai demam, diare, batuk pilek, mual, dan muntah.

Kemenkes telah menyediakan rumah sakit rujukan di seluruh Indonesia untuk menangani gangguan ginjal akut ini. Totalnya ada 14 rumah sakit.

"Di surat edaran ada (daftar rumah sakit rujukan)," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Kompas.com, Kamis (20/10/2022).

Rumah sakit rujukan gagal ginjal akut

Menurut Surat Edaran Kemenkes Nomor SR.01.05/III/3461/2022 yang diterbitkan pada Selasa (18/10/2022), berikut ini daftar rumah sakit rujukan dialisis anak:

  1. RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo
  2. RSUD Dr. Soetomo
  3. RSUP Dr. Kariadi Semarang
  4. RSUP Dr. Sardjito
  5. RSUP Prof Ngoerah
  6. RSUP H. Adam Malik
  7. RSUD Saiful Anwar Malang
  8. RSUP Hasan Sadikin
  9. RSAB Harapan Kita
  10. RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
  11. RSUP Dr. M Djamil
  12. RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makasar
  13. RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang
  14. RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou.

Baca juga: Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Selain itu, Kemenkes juga menyediakan laboratorium rujukan toksikologi, yaitu sebagai berikut:

1. Bidang Laboratorium Forensik Sumatera Utara

  • CP: Kombes Teguh Yuswardi, Hp: 08116241995

2. Bidang Laboratorium Forensik Riau

  • CP: Kompol Erik R., Hp: 085609566893

3. Bidang Laboratorium Forensik Sumatera Selatan

  • CP: Kombes Yusuf S., Hp: 081361589288

4. Bidang Laboratorium Forensik Jawa Tengah

  • CP: Kombes Slamet Iswanto, Hp: 08124161333

5. Bidang Laboratorium Forensik Jawa Timur

  • CP: Kombes Sodiq P., Hp: 087782861110

6. Bidang Laboratorium Forensik Bali

  • CP: Kombes Roedy Aris, Hp: 085238788928

7. Bidang Laboratorium Forensik Sulawesi Selatan

  • CP: Kombes Nyoman Sukena, Hp: 082182629099

8. Bidang Laboratorium Forensik Papua

  • CP: Kombes Maruli Simanjuntak, Hp: 082114251984.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

NASA Akan Bangun Jalur Kereta Api di Bulan untuk Memudahkan Kerja Astronot

Tren
Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com