Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 14/10/2022, 16:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan 131 anak di Indonesia mengalami gagal ginjal akut misterius selama Januari-September 2022.

Gejala gagal ginjal akut beragam, mulai dari penurunan volume urine hingga tidak buang air kecil sama sekali.

Dilansir dari situs RSAB Harapan Kita, gagal ginjal akut pada anak adalah kondisi klinis ketika ginjal mengalami kerusakan atau penurunan fungsi.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mewaspadai beberapa gejala gagal ginjal akut yang mungkin terjadi.

Baca juga: IDAI: 131 Anak Alami Gagal Ginjal Akut, Apa Penyebab dan Gejalanya?

Gejala gagal ginjal akut

Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A(K). mengatakan sebagian besar anak-anak yang mengalami gagal ginjal akut mengeluhkan sejumlah gejala, seperti buang air kecil yang sangat sedikit.

Bahkan, beberapa anak lainnya ada yang tidak buang air kecil sama sekali.

"Dalam 3 hari sampai 5 hari mendadak tidak ada urine, tidak bisa buang air kecil," ujarnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (11/10/2022).

Berikut gejala gagal ginjal akut yang terjadi pada anak-anak:

  • Batuk
  • Pilek
  • Diare
  • Muntah
  • Kencing sedikit atau sama sekali tidak buang air kecil.

Apabila anak mengalami kondisi tersebut, dr. Eka mengimbau agar anak tersebut segera diperiksakan ke rumah sakit.

Baca juga: IDAI Ungkap 5 Gejala Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, Apa Saja?

Dugaan sementara penyebab gagal ginjal akut

Saat ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih menyelidiki kasus gagal ginjal akut yang menimpa ratusan anak-anak di Indonesia itu.

Dugaan sementara berdasarkan hasil diskusi dengan tim dari Gambia yang menangani kasus serupa, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan bahwa gangguan itu muncul akibat konsumsi obat yang mengandung etilen glikol.

Etilen glikol adalah senyawa organik tak berwarna atau berbau dan berkonsistensi kental, seperti sirup pada suhu kamar.

"Dugaan ke arah konsumsi obat yang mengandung etilen glikol. Tapi hal ini perlu penelitian lebih lanjut karena tidak terdeteksi dalam darah. Dugaan mengarah ke intoksikasi (keracunan)," kata Syahril, dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/10/2022).

Dirjen Layanan Kesehatan (Yankes) juga telah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes nomor HK.02.92/I/3305/2022 tentang Tatalaksana dan Manajemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal.

Sebab, berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK), tidak ditemukan bakteri atau virus yang spesifik.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com