KOMPAS.com - Meski belum bisa berbicara, bayi akan mengkomunikasikan keinginannya melalui bahasanya sendiri.
Bahasa dalam hal ini bisa berupa tangisan, mimik wajah, atau gerakan-gerakan tertentu.
Begitu pula saat ia merasa lapar atau kenyang. Bayi akan memberi sinyal bahwa mereka masih lapar atau sudah kenyang,
Namun, bagaimana Anda bisa memahami bahasa bayi tersebut? Ini panduannya...
Baca juga: Jangan Panik, Begini Cara Menurunkan Demam pada Bayi
Dilansir dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kode lapar yang diberikan bayi terbagi menjadi tiga tahap, yakni tahap awal, sedang, dan akhir.
Pada tahap awal, bayi yang kelaparan cenderung banyak bergerak, membuka mulut, dan kepalanya menoleh ke kanan dan ke kiri seolah tengah mencari makanan.
Di tahap selanjutnya, jika laparnya semakin terasa, ia akan mulai memasukkan tangan ke dalam mulutnya.
Apabila Anda belum juga menangkap kode lapar yang dia buat, laparnya akan semakin menjadi-jadi, dan tandanya akan semakin tegas.
Bayi yang sudah kelaparan akan menangis, gelisah, dan mukanya memerah.
Sebaiknya, orang tua memang sudah memberikan bayi makanan atau ASI atau susu formula, saat ia baru memberikan kode di tahap awal.
Pasalnya, jika sudah sampai menangis, maka proses menyusui atau memberinya makan bisa sedikit terganggu dengan kejengkelan dan tangisannya.
Sebelum memberinya makan, Anda harus menenangkannya terlebih dahulu, agar proses menyusui atau menyuapi menjadi lebih mudah.
Baca juga: 8 Cara Menumbuhkan Rambut Bayi
Sementara itu, dilansir dari CDC, tanda lapar juga kenyang pada bayi atau anak, ternyata berbeda di setiap tahap usianya.
Lapar:
Kenyang: