Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Cara Menentukan Seseorang Terinfeksi Varian Omicron?

Kompas.com - 06/02/2022, 06:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Covid-19 varian Omicron mengakibatkan lonjakan kasus infeksi di sejumlah negara, termasuk Indonesia.

Namun, varian Omicron ini sulit dibedakan dengan Covid-19 lain, karena tidak bisa dideteksi dengan hanya tes Covid-19 biasa.

Lantas, bagaimana cara menentukan seseorang terkena varian Omicron?

Berikut penjelasan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes):

Baca juga: Kontak Erat dengan Pasien Omicron, Apa yang Harus Dilakukan?

Penjelasan Kemenkes

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa tes antigen maupun tes Polymerase Chain Reaction (PCR) hanya dapat mendeteksi seseorang terkena positif Covid-19 atau tidak.

Untuk menentukan seseorang terkena varian Omicron, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut, salah satunya menggunakan SGTF atau S-Gene Target Failure.

S-Gene Target Failure sendiri adalah metode yang digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan terinfeksi virus corona varian Omicron.

Mutasi alami virus corona menyebabkan varian Omicron tidak memiliki elemen S-gene, sehingga melalui SGTF dapat diketahui varian apakah yang menginfeksi tubuh seseorang.

Nadia menjelaskan, SGTF yang menunjukkan hasil positif disebabkan oleh tidak terdeteksi S-gene dalam virus, dan kemungkinan besar memang virus corona varian Omicron.

“Tapi kalaupun kita SGTF-nya positif, itu baru suspek Omicron lebih besar. Jadi kemungkinan besar memang Omicron. Karena untuk kepastiannya harus dilakukan pemeriksaan WGS (Whole Genome Sequencing),” terang Nadia saat dihubungi Kompas.com (5/2/2022).

Pemeriksaan PCR menurut Nadia hanya bisa mendeteksi antigen dari suatu virus. Berbeda dengan pemeriksaan WGS yang lebih detail untuk membaca pita-pita DNA dalam virus.

“Jadi nanti dari mesin genetiknya itu diletakkan pita-pita DNA virus, nanti terlihat ada perbedaan mutasi di pita nomor sekian,” kata Nadia.

Baca juga: Cara Mendapatkan Paket Obat Gratis bagi Pasien Isoman Terkonfirmasi Omicron

Epidemiolog: 97 persen varian yang bersirkulasi Omicron

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menilai bahwa saat ini sudah tidak perlu menentukan varian yang menyerang seseorang.

Menurutnya, sudah jelas 97 persen varian yang bersirkulasi di Indonesia adalah Omicron.

“Dan artinya tidak perlu meragukan lagi ini Omicron atau bukan karena sudah besar kemungkinannya Omicron. Sehingga meskipun PCR, rapid test, antigen, ya sudah dipastikan besar kemungkinan adalah Omicron,” tutur Dicky kepada Kompas.com (5/2/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal Usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Kronologi Makam Mahasiswi UMY Dibongkar Sehari Usai Dimakamkan

Tren
4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

4 Korupsi SYL di Kementan: Beli Durian Rp 46 Juta dan Gaji Pedangdut

Tren
Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Penyebab Kelebihan Berat Badan dan Obesitas pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Tren
Ada 'Andil' AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Ada "Andil" AS di Balik Kecelakaan Heli yang Menewaskan Presiden Iran

Tren
Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Kata Psikolog soal Pria Kuntit dan Teror Perempuan di Surabaya Selama 10 Tahun

Tren
Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Geliat Bursa Pilkada Jateng 2024, Sudah Ada Tiga Nama yang Berpeluang Maju

Tren
Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Daftar Harga Sapi dan Kambing untuk Idul Adha 2024

Tren
Bobby Nasution, 2020 Daftar PDI-P, 2024 Pindah ke Gerindra

Bobby Nasution, 2020 Daftar PDI-P, 2024 Pindah ke Gerindra

Tren
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Tren
Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com