KOMPAS.com - Hari ini 64 tahun lalu, tepatnya 4 Oktober 1957, Uni Soviet menerbangkan satelit pertama buatan manusia yang diberi nama Sputnik, ke luar angkasa.
Melansir History, Sputnik yang berarti satelit dalam bahasa Rusia, diluncurkan pada 4 Oktober 1957 pukul 10.29 waktu Moskow dari pangkalan Tyuratam di Republik Kazakh.
Sputnik memiliki diameter 55, cm dan bobot 83,4 kg. Satelit itu mengitari Bumi satu kali tiap 1 jam 36 menit.
Dengan kecepatan 18.000 mil per jam, orbit elips Sputnik memiliki apogee (titik terjauh dari Bumi) 584 mil, dan perigee (titik terdekat) 143 mil.
Sputnik dapat terlihat dengan teropong sebelum matahari terbit atau setelah matahari terbenam.
Satelit itu juga mengirimkan sinyal radio kembali ke Bumi yang cukup kuat untuk ditangkap oleh operator radio amatir.
Orang-orang di Amerika Serikat yang memiliki akses ke peralatan semacam itu mendengarkan dengan takjub ketika wahana ruang angkasa Soviet itu mengirim sinyal saat melewati wilayah mereka beberapa kali sehari.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pesawat Garuda Indonesia Jatuh dan Terbakar di Deli Serdang
Keberhasilan Soviet menerbangkan Sputnik ke luar angkasa menandai permulaan sebuah era yang disebut sebagai era "Penjelajahan Antariksa".
Sputnik diluncurkan sesuai dengan Tahun Geofisika Internasional, yaitu periode Matahari yang dinyatakan oleh Dewan Persatuan Ilmiah Internasional sebagai waktu ideal peluncuran satelit buatan untuk mempelajari Bumi dan tata surya.
Namun, banyak orang Amerika merasa terintimidasi dengan kemajuan teknologi roket dan satelit baru Soviet, yang pada saat itu selangkah lebih maju dari AS.
Sputnik berukuran sekitar 10 kali lebih besar dibandingkan ukuran satelit pertama AS yang ketika itu masih dalam tahap perencanaan, dan belum dijadwalkan untuk diluncurkan hingga setahun setelah satelit Soviet meluncur.
Pemerintah AS, militer, dan komunitas ilmiah terperangah oleh pencapaian teknologi Soviet, dan mendorong mereka bersatu untuk mengejar ketinggalan dengan Soviet.
Hal itu menandai dimulainya "perlombaan luar angkasa".
Pada saat itu, Soviet telah meraih kemenangan lain dalam perlombaan luar angkasa, ketika mereka meluncurkan seekor anjing ke orbit dengan Sputnik 2.