Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Adi Utarini, Orang Indonesia yang Masuk Daftar 100 Orang Paling Berpengaruh 2021

Kompas.com - 18/09/2021, 19:31 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Majalah TIME baru-baru ini merilis daftar orang paling berpengaruh dunia 2021 dalam enam kategori.

Keenam kategori tersebut adalah ikon, pionir, titan, artis, pemimpin, dan inovator.

Menariknya, satu dari daftar 100 orang tersebut merupakan seorang ilmuwan Indonesia, yaitu Adi Utarini dari Universitas Gadjah Mada (UGM).

Baca juga: 22 Tokoh Indonesia di Daftar 500 Muslim Paling Berpengaruh Dunia 2021

Profil Adi Utarini

Melansir laman resmi UGM, Adi merupakan lulusan Fakultas Kedokteran UGM 1989.

Ia kemudian melanjutkan studinya di bidang kesehatan ibu dan anak dari University of College London pada 1994.

Pada 2002, ia sukses meraih gelar doktor dari Umea University, Swedia.

Baca juga: Jadi Wanita Paling Berpengaruh di Dunia, Siapa Angela Merkel?

Sembilan tahun kemudian, Adi dianugerahi gelar profesor di bidang kesehatan masyarakat pada 2011.

Di bidang pelayanan kesehatan, Adi memimpin divisi mutu untuk Ikatan Rumah Sakit Indonesia dan redaktur utama jurnal Akreditasi Rumah Sakit.

Adi juga sempat menjabat sebagai wakil dekan bidang penelitian, pengabdian masyarakat, dan kerja sama di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan UGM (2012-2016).

Hingga saat ini, Adi juga masih aktif sebagai anggota Dewan Riset Nasional.

Baca juga: Masuk Daftar 100 Perempuan Paling Berpengaruh, Ini Deretan Prestasi Sri Mulyani

Fokus program Demam Berdarah Dengue

Penelitiannya berfokus pada manajemen pengendalian penyakit dan kualitas perawatan kesehatan.

Ia juga bekerja sama dengan peneliti global dalam World Mosquito Program untuk mengekang ancaman demam berdarah dengue (DBD) dengan menginokulasi nyamuk dengan Wolbachia.

Wolbachia merupakan bakteri yang tidak berbahaya bagi manusia, tetapi dapat mencegah nyamuk menularkan demam berdarah melalui gigitannya.

Terobosan ini pun terbukti sukses menurunkan tingkat penyakit DBD di lingkungan masyarakat.

Baca juga: Mengenal Muhammad Taqi Usmani, Tokoh Muslim Paling Berpengaruh di Dunia

Mengetahui namanya masuk dalam jajaran 100 orang paling berpengaruh dunia 2021, Adi hanya bisa menyampaikan rasa syukur.

"Bersyukur, itu buat saya kan artinya apa yang dirintis oleh seluruh tim WMP (World Mosquito Programme) Yogyakarta sejak 2011 sampai dengan saat ini diapresiasi, dihargai dan disemangati oleh berbagai pihak," kata Adi, dikutip dari Kompas.com.

Ia pun tak pernah berpikir bahwa namanya akan disejajarkan dengan orang penting dunia.

Menurutnya, ia hanya berusaha mengerjakan penelitian tersebut dengan sebaik-baiknya.

"Saya tidak ingin hal-hal (penghargaan dan apresiasi) seperti ini membuat kita lengah, lalu kita sombong, lalu kemudian juga kita menganggap penelitian ini sudah sangat sempurna, itu tidak," imbuhya.

Baca juga: 5 Tokoh Perempuan Paling Berpengaruh di Dunia, Siapa Saja Mereka?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Benarkah Taruna TNI Harus Tetap Pakai Seragam Saat Pergi ke Mal dan Bioskop?

Benarkah Taruna TNI Harus Tetap Pakai Seragam Saat Pergi ke Mal dan Bioskop?

Tren
Muncul Pemberitahuan 'Akun Ini Tidak Diizinkan untuk Menggunakan WhatsApp', Begini Cara Mengatasinya

Muncul Pemberitahuan "Akun Ini Tidak Diizinkan untuk Menggunakan WhatsApp", Begini Cara Mengatasinya

Tren
Orang-orang Dekat Jokowi dan Prabowo yang Berpotensi Maju Pilkada 2024, Siapa Saja Mereka?

Orang-orang Dekat Jokowi dan Prabowo yang Berpotensi Maju Pilkada 2024, Siapa Saja Mereka?

Tren
Madu atau Sirup Maple, Manakah yang Lebih Menyehatkan?

Madu atau Sirup Maple, Manakah yang Lebih Menyehatkan?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com