Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekor Matematika, Hasil Penghitungan Pi hingga 62,8 Triliun Digit

Kompas.com - 23/08/2021, 11:27 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di sekolah, kita diajarkan untuk menghitung keliling dan luas lingkaran menggunakan Pi atau dikenal dengan lambang "π".

Pi adalah bilangan irasional yang jika dihitung jumlahnya bisa tidak terhingga. Matematikawan berlomba-lomba memecahkan rekor penghitungan Pi.

Baru-baru ini, para peneliti di Swiss berhasil menghitung Pi sampai 62,8 triliun digit.

Secara sederhana, kita menerapkan bilangan Pi dengan angka 3,14 atau 22/7.

Ternyata, penghitungan Pi bisa digunakan untuk banyak hal, mulai dari mengukur alam semesta, sampai mengengembangkan kekuatan RAM pada komputer.

Rekor menghitung Pi

Melansir Live Science, 18 Agustus 2021, percobaan penghitungan terbaru, pada 5 Agustus 2021, para peneliti dari University of Applied Sciences of the Grisons di Swiss mengumumkan bahwa mereka telah memecahkan rekor nilai Pi yang paling akurat.

Mereka menghitung Pi menggunakan komputer di Pusat Kompetensi untuk Analisis Data, Visualisasi dan Simulasi (DAViS).

Dengan menggunakan algoritma penghitungan yang sama, tim DAViS tidak hanya memecahkan rekor Mullican tetapi juga menghitungnya dalam waktu lebih singkat.

Untuk menghitung 62,8 triliun digit, mereka menghabiskan 108 hari dan 9 jam. Meski demikian, rekor ini belum secara resmi dikonfirmasi oleh Guinness World Records.

Sebelum ini, pada 2019, sistem komputasi cloud Google menghitung nilai konstanta hingga lebih dari 31 triliun angka desimal.

Kemudian, pada 2020, Timothy Mullican dari Huntsville, Alabama, pendiri lembaga nonprofit bernama North Alabama Charitable Computing, menghitung 50 triliun angka desimal, menggunakan data pribadinya komputer, menurut Guinness World Records. Ia menghitungnya dalam 303 hari.

Ratusan tahun sebelumnya, pada 1873, matematikawan amatir William Shanks, pernah mencoba menghitung Pi dengan tangan dan menghasilkan 707 digit angka. Beberapa dekade kemudian ditemukan bahwa dia telah membuat kesalahan pada desimal ke-528.

Menghitung nilai Pi dengan presisi tinggi juga dilakukan untuk menguji kekuatan pemrosesan komputer.

Sejarah Pi

Masih dari Live Science, nama "Pi" berasal dari huruf ke-16 dalam alfabet Yunani. Pi telah digunakan oleh matematikawan untuk mewakili konstanta sejak awal abad ke-18.

Dari zaman Babilonia kuno, manusia telah mencoba untuk memperkirakan konstanta yang dimulai 3,14159, dengan berbagai tingkat keberhasilan. 10 digit pertama dari Pi adalah 3,141592653.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com