Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Bayi Sebaiknya Mendapatkan ASI hingga 2 Tahun dan Tantangan Menyusui

Kompas.com - 09/08/2021, 11:32 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Air susu ibu (ASI) merupakan asupan terbaik bagi bayi. ASI eksklusif selama 6 bulan sangat dianjurkan sejak awal kelahiran si kecil.

ASI diyakini akan membuat imun tubuh bayi lebih kuat. Selain itu, akan memperkuat bonding antara ibu dan bayi.

Para ibu pun disarankan menyusui bayinya hingga berusia 2 tahun. Kenapa bayi perlu disusui hingga 2 tahun?

Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Nia Umar S.Sos, MPH, IBCLC, mengatakan, menyusui bayi hingga usia 2 tahun atau lebih memang disarankan.

"Berdasarkan hasil studi menunjukkan bahwa anak-anak yang disusui hingga 2 tahun atau lebih itu memiliki daya tahan tubuh yang lebih, kesehatan secara general lebih baik, dan bahkan kualitas hidupnya untuk masa depan juga lebih baik," ujar Nia saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/8/2021).

Secara saintifik, kata Nia, banyak studi yang menunjukkan, semakin lama seorang anak disusui, maka risiko-risiko penyakit degeneratifnya pada kemudian hari atau risiko penyakit jangka pendek akan berkurang.

Baca juga: Tak Perlu Takut, Ini Cara Menyusui bagi Ibu yang Tengah Positif Covid 

Jika si kecil sudah berusia lebih dari 2 tahun, tetap diperbolehkan untuk menyusu. Hal ini, kata Nia, juga direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"WHO menyebutkan, menyusui hingga bayi usia 2 tahun atau lebih itu diperbolehkan," ujar Nia.

Kualitas ASI ibu tetap baik untuk anak di atas usia 2 tahun. Yang perlu diperhatikan, bayi di atas 2 tahun juga harus makan makanan pokok, bergizi, dan menyehatkan, tidak hanya mengandalkan ASI.

"Diperhatikan juga pola konsumsi makanan harian anak, makannya seperti apa. Harus dicontohkan makanan keluarga sehat dan gizi seimbang, bukan makanan pabrikan atau olahan," kata dia.

Kapan anak harus disapih? Menurut Nia, tidak ada pakem waktu yang ditetapkan. Saat yang tepat diputuskan oleh ibu dan anak.

Hal itu diserahkan pada kemauan ibu dan si anak.

Pada masa pandemi virus corona ini, ia menyarankan agar menunda menyapih.

"Saat ini lagi situasi pandemi, lebih baik menunda menyapih, karena ASI di dalam tubuh ibu untuk sang anak itu akan sangat baik untuk melindungi anak dari infeksi," ujar Nia. 

Dengan pemberian ASI, mampu memberikan antibodi yang bisa membantu melindungi anak supaya tidak terinfeksi virus maupun tertular penyakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com