Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Unggahan E-mail Phishing Catut PT Pos Indonesia, Waspada!

Kompas.com - 04/07/2021, 10:29 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah twit membagikan informasi soal e-mail yang mengklaim dari PT Pos Indonesia, viral di media sosial Twitter, Jumat (2/7/2021).

Dalam twit itu, dibagikan tangkapan layar e-mail yang menginformasikan bahwa paket tidak dapat dikirim.

Pengunggah mengingatkan agar berhati-hati terhadap modus phishing melalui link yang disertakan pada e-mail tersebut. 

"Hati2 ya. Ini salah satu email pishing. Jangan pernah klik apa pun," demikian tulis akun Twitter @femmadatales.

Isi surat elektronik itu meminta pelanggan untuk mengeklik sebuah link yang disebut untuk mengonfirmasi pengiriman paket.

Baca juga: [HOAKS] Orang Madura Disiram Virus dari Atas Pesawat

Hoaks

Saat dikonfirmasi, Corporate Secretary Pos Indonesia, Tata Sugiarta, mengatakan, e-mail tersebut bukan berasal dari PT Pos Indonesia.

"Ini hoaks. Kami sedang urus dengan bagian pos internasional," ujar Tata saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/7/2021).

"Postingan ini adalah salah satu penipuan mengatasnamakan Pos Indonesia melalui e-mail atau biasa disebut phishing," lanjut dia.

Tata mengingatkan, penipuan digital dengan modus phishing seperti ini sedang marak.

Apalagi, aktivitas online masyarakat saat ini meningkat. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada.

"Jangan sampai akun digital dan data pribadi diretas oleh penjahat siber," ujar Tata.

Dampak phishing

Sementara itu, pemerhati keamanan siber, Yerry Niko Borang menjelaskan, phishing merupakan cara klasik untuk menipu seseorang.

"Biasanya phishing dilakukan dengan teknik memanipulasi alamat pengiriman. Jadi seolah-olah alamat e-mail dari pihak yang berwenang atau situs sah, misalnya kantor pos atau Gmail, Facebook, atau aplikasi lain," ujar Yerry, saat dihubungi secara terpisah, Sabtu (3/7/2021).

Yerry menambahkan, tindakan phishing ini cenderung marak karena umumnya orang-orang tidak akan mengecek header atau alamat pengiriman secara detil.

"Misalnya, kalau alamat e-mail menggunakan simbol atau tambahan huruf, biasanya yang dilihat hanya header/kepala e-mail saja," kata dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Ilmuwan Deteksi Planet Layak Huni Seukuran Bumi

Tren
Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Update Kasus Vina: Pengakuan Adik, Ayah, dan Ibu Pegi soal Nama Robi

Tren
Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Kelompok Pekerja yang Gajinya Dipotong 2,5 Persen untuk Tapera, Siapa Saja?

Tren
Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Ditutup Juni 2024, Ini yang Terjadi jika Tidak Lakukan Pemadanan NIK dengan NPWP

Tren
13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com