Ia mengimbau siapa pun agar lebih jeli dan teliti dalam mengecek pengirim pesan elektronik.
Selain itu, lakukan antisipasi jika pelaku mengirim e-mail dengan mengatasnamakan bank soal perubahan password.
Jika hal itu terjadi, maka akan bisa merugikan.
Baca juga: Video Viral Pembeli Rebutan Susu Beruang, Benarkah Berkhasiat?
Yerry mengatakan, teliti dan detail juga penting dilakukan ketika mengunjungi suatu situs.
"Seringkali pelaku phishing juga membuat website yang penampakannya serupa, dengan alamat mirip dengan alamat resmi, namun tidak benar," ujar Yerry.
Jika telanjur mengeklik link phishing, biasanya korban akan diarahkan ke situs pembayaran.
Tindakan ini dilakukan seolah-olah pelaku bekerja sama dengan bank dan menerima pembayaran kartu kredit.
Jika lengah, maka situs atau aplikasi akan menyedot dana dibarengi dengan mendapatkan pin rahasia, password, dan data lainnya.
Dampaknya, dana pada rekening bank atau kartu kredit korban akan terkuras.
"Baiknya dicek dulu dan tidak perlu terburu-buru," kata Yerry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.