Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Varian Virus Corona B1617 yang Picu Tsunami Covid-19 di India

Kompas.com - 23/04/2021, 15:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Varian baru virus corona B1617 yang muncul di India saat ini tengah menjadi sorotan banyak pihak. 

Mutasi virus corona ini diduga ikut mempengaruhi lonjakan kasus infeksi di India, selain sejumlah peristiwa yang melibatkan pertemuan massal di negara itu. 

Sebagai antisipasi terkait kemunculan varian baru virus tersebut, sejumlah negara mengeluarkan pembatasan perjalanan ke India.

Baca juga: 6 Negara Batasi Perjalanan dengan India karena Covid-19, Mana Saja?

Lantas apa itu varian baru virus corona B1617?

Mengenal varian baru virus corona B1617

Melansir dari BBC, varian B1617 merupakan varian baru virus corona yang pertama kali terdeteksi di India pada Bulan Oktober 2020.

Mengutip dari Strait Times, varian B1617 disebut juga dengan ‘mutan ganda’.

Hal ini karena varian virus ini mengandung dua mutasi di dalamnya yakni L4525 dan E484Q.

Mutasi L425R dikhawatirkan dapat meningkatkan transmisi virus dan mengurangi kemanjuran antibodi.

Sementara E484Q dikhawatirkan akan membuat virus memiliki pengikatan sel yang lebih baik dibanding sebelumnya yang berpotensi menghindari kekebalan.

Saat ini strain tersebut telah terdeteksi di setidaknya 16 negara termasuk Singapura dan Inggris.

Baca juga: Gelombang Kedua Corona di India: Rumah Sakit dan Krematorium Kewalahan

Apakah lebih menular?

Grace C Roberts yang merupakan Peneliti di Virologi, Queen's University Belfast dalam informasinya di Weforum, mengatakan varian ini mungkin dapat menyebar lebih mudah daripada bentuk virus sebelumnya.

Ini karena mutasi yang dibawanya adalah L452R, yang memengaruhi protein lonjakan virus .

Mutasi L452R mengubah bagian protein lonjakan yang secara langsung berinteraksi dengan ACE2, molekul di permukaan sel yang diikat oleh virus untuk masuk ke dalam.

Sebuah penelitian awal yang belum ditinjau oleh ilmuwan lain menunjukkan bahwa mutasi L452R memungkinkan virus untuk mengikat sel dengan lebih stabil.

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di India Tembus 260.000 Kasus, Apa Penyebabnya?

Apakah lebih berbahaya?

Sejumlah ilmuwan tengah meneliti varian baru tersebut untuk memastikan apakah virus menjadi lebih berbahaya dibandingkan yang lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com